Khutbah Jumat 22 April 2022.
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam, dan shalawat serta salam atas junjungan kita Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka dalam kebaikan sampai Hari Pembalasan dan setelahnya:
انفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ [التوبة : 41]
“Berangkatlah, baik dalam keadaan ringan maupun berat, dan berjihadlah dengan hartamu dan dirimu di jalan Allah. Itu lebih baik untukmu.”
Pasukan penjajah Zionis dan kawanan pemukim telah memobilisasi kebatilan mereka dengan membawa segenap kekuatan dan senjata mereka untuk melakukan serangan besar-besaran ke Masjid Al-Aqsa Al-Mubarok dalam rangka apa yang disebut “Paskah Yahudi”, dan untuk mempraktikkan secara Illegal ritual keagamaan mereka, yaitu dengan menyembelih hewan di Masjid Al-Aqsha, sebagai bentuk peringatan Simbolis spritual bagi mereka untuk mendirikan Kuil Sulaiman yang mereka klaim, mulai dari tanggal 15 April yang lalu, bertepatan dengan tanggal 14 Ramadhan tahun 1443 H, dalam upaya yang jelas untuk memaksakan eskalasi baru dan sangat berbahaya di dalamnya, dan untuk memaksakan siasat pembagian tempat dan waktu di lingkungan Masjid Alaqsa, tentu dengan bersekutunya kekuatan koalisi Zionis dengan kekuatan normalisasi dari beberapa negara arab dan Muslim lainnya yang mendukung mereka.
Karenanya dalam menghadapi agresi jahat Zionis ini ada beberapa hal yang harus dijalankan:
Pertama: Bahwa kita saat ini tengah menghadapi kejahatan sangat serius yang akan terjadi. Serangan yang diharapkan ini dimaksudkan untuk mengkonsolidasikan aspirasi musuh Zionis untuk menjadikan Klaim mereka terkait Masjid Al-Aqsha Al-Mubaarok sebagai hak sah Zionis dan tunduk pada semua rencana mereka, sebagai pemilik dan pengontrolnya, dalam salah satu bentuk terburuk dari upaya Zionis untuk menghancurkan Al-Aqsha.
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن مَّنَعَ مَسَاجِدَ اللَّهِ أَن يُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ وَسَعَىٰ فِي خَرَابِهَا ۚ أُولَٰئِكَ مَا كَانَ لَهُمْ أَن يَدْخُلُوهَا إِلَّا خَائِفِينَ ۚ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ [البقرة : 114
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat. (114)
Kedua: Kita harus tegaskan bahwa Masjid Al-Aqsha yang diberkahi adalah hak eksklusif umat Islam dengan semua bagian, bangunan, dinding-dinding, di atas dan di bawahnya, dan bahwa setiap serangan terhadapnya atau sebagiannya adalah serangan terhadap ketiga tempat paling suci bagi semua Muslim; setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi; Hal Tersebut mengharuskan seluruh umat untuk banyak berdoa dan mengeluarkan segala kemampuan yang ada untuk menghentikan agresi kriminal ini.
Mari nyatakan dukungan dan apresiasi kepada para Al-Murabitun di Al-Quds dan Al-Aqsha, dan bahaya normalisasi bagi seluruh umat, dan ke Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha yang diberkati.
الَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَالَاتِ اللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا اللَّهَ ۗ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ حَسِيبًا [الأحزاب : 39]
(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan. (39)
Penghargaan juga kita berikan kepada para pahlawan Al-Quds, para pria dan wanita Al-Murabitat dan Al-Murabitin yang selalu memberikan segala yang ada di hati mereka dari Izzah iman dan Mahabbah Masjid Al-Aqsha yang diberkati, sebagai pengorbanan untuk yang diberkati Masjid Al-Aqsha dan untuk mempertahankannya, mereka adalah teladan kepahlawanan dan keperkasaan.
Para ulama dan khatib hendaknya menyerukan kepada seluruh umat untuk mendukung warga Al-Quds dan Palestina yang datang ke Masjid Al-Aqsha dan di sekitarnya dengan berbagai macam dukungan. Baik sikap moral, mengajak jamaah utk selalu mendoakan Al Quds, dan bantuan langsung lain.
Ustadz Bachtiar Nasir (UBN)