Untuk Keutuhan Bangsa, Nurani Publik dan Rasa Keadilan Putra Mbah Moen Minta HRS Divonis Bebas
JAKARTA, Panjimas – Jelang putusan hakim dibacakan pada sidang kasus hasil tes Swab RS Ummi Bogor banyak pihak yang berharap agar majelis hakim bisa bertindak dan bersikap adil terhadap kasus yang menjadikan Habib Rizieq Shihab (HRS) sebagai terdakwa dalam kasus tersebut.
Salah tokoh yang ikut memberikan pernyataan dan komentarnya adalah putra dari Almarhum KH Maimun Zubair (Mbah Moen) yakni KH Wafi Maimun Zubair yang berharap dan meminta agar majelis hakim memberikan vonis bebas murni kepada Habib Rizieq Shihab dan menantunya, Habib Hanif Alatas pada sidang yang rencananya akan dilaksanakan pada hari Kamis, (24/6/2021) di Pengadilan Negeri (PN) JakTim itu.
“Bila kita ingin jujur, maka akan banyak tokoh pejabat negara dan kalangan tokoh lainnya yang juga seharusnya dihukum pidana terkait pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan. Tapi kenyataannya mereka juga tidak diberi sangsi administratif juga tidak. Namun sekarang Habib Rizieq diperlakukan berbeda dan ditangkap,” ujar Gus Wafi di acara Daurah Ilmiah di Ponpes Ribath Nurul Anwar, Sragen pada Ahad (20/6/2021).
Lebih lanjut putra Mbah Maimoen itu juga mengatakan dalam keterangan tertulisnya kepada media bahwa yang dialami oleh Habib Rizieq itu adalah ketimpangan hukum di negeri ini. Jelas sekali kalau para pendiri bangsa ini memandang keadilan menjadi prasyarat utama untuk tegaknya Republik Indonesia, sehingga kata keadilan disebut dua kali dalam Pancasila,” tutur Gus Wafi.
Soal pernyataan dari Jaksa yang mengatakan bahwa gelar Imam Besar hanyalah isapan jempol menurut dirinya itu membuktikan sekali lagi bahwa tuntutan kepada HRS adalah faktor tidak suka kepada Habib Rizieq.
“Jadi jelas sekali dalam hal ini penegakan hukum terhadap Habib secara kasat mata ada motif lain yang diluar penegakan hukum yang ada,” tandasnya.
Bahkan Gus Wafi juga mengingatkan para majelis hakim dapat memberikan putusan yang tepat dan tidak salah dalam mengambil tindakan dalam sidang putusan itu.
Dirinya juga mengkhawatirkan kalau kemudian ketidakadilan putusan yang diberikan kepada HRS akan menutup pintu keberkahan dari langit dan mengundang murka penduduk bumi. Maka dari itu dirinya berpesan agar Hakim bisa berlaku adil.