MAKASSAR, (PANJIMAS.COM) – Setelah menggelar Musyawarah Pimpinan Nasional (MUSPIMNAS) 2018 di Pesantren Pondok Madinah Makassar, Ahad (30/12/2018), Pimpinan Pusat Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (PP LIDMI) merumuskan kebijakan-kebijakan hasil MUSPIMNAS 2018.
Kebijakan ini berisi instruksi umum kepada seluruh jajaran Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Daerah (PD) LIDMI se-Indonesia.
Salah satunya adalah program pendampingan pasca bencana Tsunami selat Sunda sepekan yang lalu.
PP Lidmi mewajibkan gerakan nasional penggalangan donasi kepada seluruh PW dan PD, serta mendukung penuh program LIDMI Peduli di lokasi terdampak tsunami.
“Seluruh PW dan PD wajib menjadikan Program Lidmi Peduli Tsunami Selat Sunda sebagai Gerakan Nasional,” tutur Ketua Umum PP Lidmi Hamri Muin, saat membacakan hasil MUSPIMNAS 2018, Ahad (30/12/2018) lalu.
Berkaitan dengan arahan umum ini, maka PP LIDMI berharap seluruh PW dan PD untuk melakukan aksi serentak dan bersiap mendukung program Pengurus Pusat Lidmi Peduli.
Masih seperti di dua daerah sebelumnya, Lombok dan Sulawesi Tengah, LIDMI kembali mengusung program Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat di lokasi terdampak Tsunami Selat Sunda.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Andika, Ketua Departemen Sosial PP Lidmi saat menyampaikan hasil Rapat Konsolidasi Lidmi Peduli Selat Sunda PP Lidmi.
“Sepekan pasca Tsunami di lokasi, masih banyak kebutuhan utama yang dibutuhkan pengungsi, selain kebutuhan sandang dan pangan, yakni Pendidikan, Trauma Healing, Sadar Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat. Maka Jika kami mendapat banyak donator, maka program-program ini Insya Allah bisa kami jalankan,” terangnya, Sabtu (5/1/2018).
Pria asal Bima Nusa Tenggara Barat ini menambahkan, LIDMI memiliki kader dan pengurus yang merupakan Mahasiswa dengan background jurusan yang beragam, diharapkan mampu memberikan yang terbaik kepada para korban.
“Misi Agen of Change menjadi misi utama Mahasiswa, maka insya Allah LIDMI akan memfasilitasi misi tersebut,” tambahnya.
Diantara program yang disiapkan oleh PP LIDMI adalah Program 1000 Perahu untuk para nelayan yang harus kehilangan mata pencaharian karena peralatan yang rusak akibat terjangan tsunami. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan dalam rilisnya terhadap dampak tsunami, Senin (31/12/2018) pukul 17.00 WIB, 510 unit kapal dan perahu rusak akibat tsunami yang terjadi. [RN]