SOLO, (Panjimas.com) — Dalam upaya meningkatkan motivasi belajar di semester dua dan pengembangan diri terutama karakter keislaman para siswa maka SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta melatih sembilan puluh siswa kelas 8 melalui kegiatan Spiritual Building Training di Gedung Abdullah Meeting Room yang terletak di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta, Sabtu (05/01/2019) pagi.
Humas SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, Aryanto mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan upaya sekolah untuk merefresh semangat dan motivasi belajar para siswa. Selain itu, sebagai sarana pengembangan diri terutama karakter keislaman para siswa seperti ibadah, doa, berbakti kepada orang tua, dan sebagainya.
“Awal masuk semester dua ini kami ingin merefresh kembali semangat belajar para siswa dan kebiasaan-kebiasaan dalam hal beribadah dan berperilaku apakah sudah baik atau belum,” pungkasnya.
Kegiatan Spiritual Building Training kali ini pun menghadirkan pembicara Ustadz Andie Kusuma Brata, M.M., M.Si., MCH., CHT. dari Penerbit Tiga Serangkai. Ia mengawali memberikan motivasi kepada para siswa dengan melontarkan pertanyaan tentang ibadah sholat.
“Bagaimana sholatmu? Apakah Anda yakin besok masih hidup? Kenapa sholatmu masih seperti itu?” tanya Ustadz Andie tegas kepada para siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta.
Pertanyaan itu membuat suasana hening dan penuh perenungan. Andie Kusuma Brata melanjutkan, sukses itu direncanakan dan segala yang baik itu mahal harganya. Kalau ingin sukses maka harus menghindari yang namanya kemalasan dan kecanduan gadget. Sukses itu tergantung kita. Apalagi sekarang ini pembangunan sumber daya manusia di era revolusi industri 4.0. Pada era ini kita akan menemui semua serba digital, automatic, robotik, dan virtual.
“Inilah zaman yang akan kita temui, maka kita harus pintar dan menyingkirkan rasa malas,” ungkapnya.
Ia pun memaparkan cara meraih sukses diantaranya disiplin, teamwork, never give up (jangan menyerah). Syarat sukses ada dua yaitu jangan pernah jauh dari Allah SWT dan jangan pernah berani membantah kedua orang tua. Sesi pemaparan diakhiri dengan para siswa yang sungkem kepada orang tua dan mohon doa restu. Kemudian dilanjutkan dengan relaksasi.
Harapan kami setelah para siswa mengikuti kegiatan ini mereka semakin meningkat dalam hal semangat belajar, semangat untuk mengukir prestasi, semangat meraih cita-cita, dan semangat dalam hal beribadah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu juga semangat menjadi tauladan yang baik dalam hal berperilaku.[IZ]