SOLO, (Panjimas.com) – Usai mengadakan Penilaian Akhir Semester (PAS) gasal Tahun Ajaran 2018/2019 Sekolah Pendidikan Karakter Berbasis TIK dan Budaya SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta kembali mengadakan kegiatan bulan bahasa yang biasanya di bulan Oktober yang diikuti oleh seluruh peserta didik. Diselenggarakan Senin sampai Selasa (10-11/12/2018).
Wakil Kepala bidang Humas, Jatmiko mengatakan dengan diadakannya acara ini, ia berharap dapat meningkatkan karakter seluruh siswa. Pihaknya sedang menggalakkan dan membudayakan penguatan pendidikan karakter.
“Saat ini saling asah, asih, asuh antar dan antara temannya, dengan orang tua, adik kelas, dengan guru, mengucapkan terimakasih, 5 S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) perlu kita perkuat dan dibudayakan kembali di era kekinian,” kata Jatmiko, ketika ditemui saat acara, Selasa (11/12/2018).
Selain belajar menggunakan bahasa dengan lebih sopan, siswa SD Muh 1 Solo juga dilatih lebih menghargai budaya Indonesia dan berbagai aneka bahasa.
“Budaya yang kita tanamkan di sini adalah budaya saling menghormati, sehingga 5 K (kolaborasi, komunikasi, kritis, kreatif dan kesefahaman) kunci mengenal diri sendiri di era distrupsi,” imbuhnya.
Ketua Pelaksana, Hafid Sinung Effendy menjelaskan dirinya ingin membuat acara yang berbeda pada tahun ini khususnya pada jeda semester 1.
Hari ini, beberapa lomba diadakan dan diikuti oleh murid. Kelas atas ada lomba membuat puisi, cerita islami, menulis aksara jawa, dan pidato berbahasa inggris. Sedangkan kelas bawah ada lomba menulis indah, membaca puisi, cerita islami dan mewarnai.
“Mengisi kegiatan pada waktu berakhirnya PAS sampai dengan waktu penerimaan raport, mengembangkan bakat dan minat siswa,” kata Hafid.
Sedangkan, kegiatan nulis aksara jawa merupakan gerakan cinta budaya dalam rangka penanaman nilai-nilai etika budaya.
“Jawa yang mencangkup unggah-ungguh, sopan santun, tata krama. Dalam penulisan aksara jawa memuat etika dan estetika yang wajib fardhu ‘ain dikenalkan sejak dini kepada peserta didik, apalagi sekolah kita dekat Pura Mangkunegaran yang didirikan sejak tahun 1757,
Pusat budaya dan seni di Kota Solo, lomba nulis aksara jawa diikuti kurang lebih sebanyak 259 siswa, mereka sangat antusias dalam menyalin dan mengganti aksara jawa ke aksara latin, ” kata Agung Sudarwanto, Anggota Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) yang juga guru bahasa jawa melanjutkan. [RN]