JAKARTA (Panjimas.com) – Ulama Betawi KH. Maulana Kamal Yusuf dalam Peringatan Maulid Nabi yang digelar SMK Wisata Indonesia, Kamis (22/11/2018) berpesan kepada umat Islam, khususnya para pelajar dan para gutu untuk mencintai sunnah Nabi Saw.
“Siapa yang cinta kepada sunnahnya, maka sesungguhnya dia mencintai Nabi Saw. Barangsiapa yang mencintai sunnah Nabi, kelak ia bersama Rasulullah di surga kelak,” ujar KH. Maulana Kamal Yusuf.
“Jadikan semangat Maulid Nabi Saw sebagai motivasi untuk menciptakan generasi yang unggul dan Islami” menjadi tema maulid yang digelar tahun ini. Hadir dalam Maulid Nabi, Camat Pasar Minggu H. Agus Irwanto, Kasi Dikmen Jakarta Selatan Syamsu Arifin, M.Pd, Ketua Yayasan H. Ali Usman dan Kepala Sekolah SMK Wisata Indonesia, Abdul Munir HMA, M.Pd.
KH Maulana Kamal Yusuf mengingatkan, untuk mencintai Rasulullah saw dengan menjalankan sunnahnya, bukanlah suatu keterpaksaan. Bukankah ajaran Nabi Muhammad Saw untuk menyempurnakan akhlak mulia umatnya.
“Pesan Maulid Nabi ini adalah menjadikan Nabi Saw sebagai teladan. Jika kita mengenal Nabi Muhammad Saw, maka teladanilah oleh kalian dalam kehidupan sehari-hari. Sepulang ke rumah masing-masing, hasil dari peringatan Maulid Nabi ini harus dibuktikan dengan amal nyata. Itu tergantung kalian, apakah menjadi lebih baik atau tidak,” pesannya.
Akhlak seorang pelajar adalah berbuat baik kepada orang tuanya. “Jika keluar rumah untuk berangkat sekolah, cium tangan orang tua kalian, dan minta didoakan agar menjadi orang yang sukses di dunia dan akhirat,”ajaknya.
Imtak dan Iptek harus selaras dalam sebuah pendidikan. “Sebelum belajar mengajar, lakukan shalat sunnah Dhuha, dan senantiasa shalat berjamaah. Jika generasinya sudah beriman dan bertakwa, Insya Allah presidennya kelak beriman dan bertakwa. Kita berharap presiden Indonesia dan para menterinya nanti adalah sosok yang hapal Qur’an, sehingga terwujud negeri yang baldatun wa rabbun ghafur,” nasihat Buya KH. Maulana.
Kiai Maulana mengaku prihatin dengan adanya partai yang membolehkan LGBT. Jika ada partai atau caleg yang membolehkan LGBT, hendaknya jangan dipilih. “Kita tidak ingin seperti negara Belanda yang melegalkan LGBT,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Pasar Minggu H. Agus Irwanto, memuji pelajar SMK Wisata Indonesia yang punya sikap disiplin dan tidak pernah ikut tawuran. “Masa depan kamu tergantung kalian. Karena itu persiapkanlah untuk menyongsong masa depan yang lebih gemilang. Jangan pernah terpengaruh dengan pergaulan yang negatif, apalagi tawuran.”
Senada dengan itu, Kepala Sekola SMK Wisata Indonesia, Abdul Munir HMA, M.Pd. mengatakan, melalui perayaan Maulid Nabi Saw, para pelajar dapat termotivasi dan meneladani perjuangan Rasulullah Saw. Diharapkan pelajar dapat berakhlak mulia seperti akhlaknya Nabi Saw dalam kehidupan sehari-hari. (des)