SOLO, (Panjimas.com) —- Forum Zakat (FOZ) Jawa Tengah (Jateng) menggelar Jambore FOZ Jateng VII di Tengir Park Ngargoyoso, Karanganyar. Acara yang terselenggara selama dua hari pada Sabtu- Ahad (20-21/10/2018) ini mengambil tema “Total Sinergi Kuatkan Kolaborasi”.
Solo Peduli kali ini menjadi tuan rumah sekaligus peserta bersama 32 lembaga zakat se- Jateng. Total peserta yang hadir pada kesempatan ini ada 106 peserta yang berasal dari 32 lembaga zakat yang hadir dari 35 lembaga yang tergabung dalam FOZ Jateng.
Mereka bersama- sama mengikuti serangkaian kegiatan mulai dari apel pembukaan jambore hingga Focus Group Discussion (FGD) tentang optimalisasi fundraising.
“Acara Jambore FOZ Jateng rutin diadakan setiap tahun. Melalui acara ini, kami ingin merekatkan ukhuwah diantara para pegiat zakat, agar saat di lapangan kita mempunyai satu persepsi yang sama tentang peran lembaga dan pegiat zakat bagi masyarakat”, pungkas Direktur Fundraising Solo Peduli, sekaligus Kordinator acara Jambore FOZ Jateng VII, Tri Waluyo.
Tri menjelaskan bahwa FOZ Jateng merupakan rumah besar bagi lembaga-lembaga Zakat se-Jateng. Menurutnya, sinergisitas dan kolaborasi antar lembaga zakat akan mempermudah dalam mewujudkan visi lembaga zakat untuk mengedukasi dan menyadarkan masyarakat akan kewajibannya berzakat.
Anggota FOZ Jateng juga diimbau aktif terlibat menggemakan dan mengkampayekan tentang kewajiban zakat kepada kaum muslimin dan aktif berpartisipasi dalam program-program sosial kemanusiaan baik pada tataran daerah, Provinsi maupun nasional.
Hadir sebagai pembicara dalam Jambore FOZ Jateng VII, Direktur Eksekutif Laznas Nurul Hayat Surabaya, Heri Latif pada kesempatan itu dia menyampaikan bahwa setiap lembaga zakat mempunyai kekhasan program untuk mengembangkan lembaga-nya. Upaya untuk mengoptimalkan potensinya, fokus dengan kemampuan yang dimiliki sebagai kunci dalam mempercepat pertumbuhan.
Pada kesempatan itu dia menjelaskan tentang pentingnya faktor kepemimpinan pada sebuah lembaga dan organisasi yang dikutip dari buku good to great terdiri dari 5 level.
“Adapun level pertama individu yang cakap, level kedua anggota yang kontributif, level ketiga manajer yang kompeten, level keempat pemimpin efektif, level kelima membangun kejayaan yang langgeng dengan racikan paradoksal kerendahan hati dan tekad professional,” papar Heri pada sesi penyampaian materi.[IZ]