SOLO, (Panjimas.com) — Calon lulusan Program Doktor Ilmu Hukum UNS diwajibkan mampu memproduksi jurnal internasional terindeks scopus. Salah satu upaya yang dilakukan dari Program Studi (Prodi) S3 Ilmu Hukum UNS ialah dengan menggelar Konferensi Internasional.
Kaprodi S3 Ilmu Hukum UNS, Prof Hartiwiningsih mengatakan, International Conference ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan Prodi S3 Ilmu Hukum UNS.
“Jadi mahasiswa S3 Ilmu Hukum ditiap angkatan wajib menyelenggarakan Internasional Conference. Di tahun 2018 ini, Prodi S3 Ilmu Hukum UNS mendapatkan kesempatan untuk kembali menyelenggarakan International Conference dengan tema Globalization of Law and Local Wisdom,” pungkas Hartiwiningsih di sela-sela kegiatan Konferensi Internasional di Gedung FH UNS, Sabtu (20/10/2018).
Lebih lanjut Hartiwiningsih mengatakan, konferensi ini digelar dengan mempertimbangkan bahwa globalisasi telah mengubah sistem internasional kontemporer. Pemilihan alasan ini juga dilakukan berdasarkan dua alasan.
Pertama, rezim khusus hukum internasional publik telah berkembang menjadi daerah yang sebelumnya dimonopoli oleh negara, seperti Hak Asasi Manusia, Hukum Lingkungan, Hukum Perdagangan dan Kearifan Lokal.
Kedua, peraturan yang diundangkan oleh organisasi antar pemerintah dan perusahaan transnasional semakin menonjol. Proses global telah mengubah hukum negara dengan cara yang luar biasa. Pada saat yang sama, undang-undang negara sangat adaptif dan memainkan peran penting dalam membangun ulang perkembangan transnasional.
Lebih penting lagi, perbedaan antara hukum negara dan negara saat ini semakin kabur dalam praktik. Hasil dari interaksi ini menuntut dipikirkan kembali apa itu hukum. Oleh karena itu, konferensi ini perlu untuk mengundang pembicara-pembicara yang memang konsen terhadap isu-isu global.
International Conference ini menghadirkan Keynote speaker yang diantaranya Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Dr. Anwar Usman, Dekan FH UNS Prof Supanto, Prof Ida Madeiha Abdul Ghani Azmi dari Internasional Islamic University of Malaysia, Prof Yuzuru Shimada dari Nagoya University, Japan, Dr Albertjan Tollenar dari Universitas Of Groningen Netherlands, Prof Anis Bajrektarevic the Chainperson for International Law and Global Policy Studies In Vienna, Austria.
“Diadakannya forum ini diharapkan dapat membawa diskusi-diskusi ilmiah yang dapat menyegarkan atmosfir hukum di Indonesia seiring berkembangnya tatanan global sehingga FH UNS dapat senantiasa memfasilitasi perkembangan hukum di Indonesia melalui diskusi-diskusi di forum-forum ilmiah,” imbuh Hartiwiningsih.
Selain itu, lanjutnya melalui internasional conference ini juga menjadi salah satu upaya untuk melahirkan jurnal internasional terindeks scopus.
“Jadi yang mau lulus doktor wajib mempresentasikan makalah di internasional conference. Dan tindak lanjut makalah harus bisa masuk di jurnal internasional terindeks scopus. Dan ini juga menindaklanjuti surat keputusan Rektor UNS bahwa lulus Doktor harus memiliki luaran Jurnal Internasional Terindeks Scopus” jelas Hartiwiningsih.
Sementara itu, Koordinator Acara, Dr Emmy Latifah menambahkan terdapat 300 peserta dari berbagai daerah di Indonesia yang mengikuti kegiatan ini. “Satu orang ada yang mempresentasikan tiga paper. Ya target kami semua bisa masuk scopus,” ujar Emmy.[IZ]