SOLO, (Panjimas.com) – Perguruan Muhammadiyah Kottabarat Solo perkuat sistem manajemen kelembagaan dalam menyongsong era disruptif. Hal itu disepakati pada acara Sarasehan Perguruan Muhammadiyah Kottabarat yang diikuti kurang lebih seratus guru dan karyawan dari KB-TK, SD, SMP, SMA Muhammadiyah Program Khusus di Hotel Arini pada Sabtu (29/9).
“Lembaga kita bisa maju jika jujur dan benar menjadi prinsip dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut ke depan. Manajemen jujur dan benar tersebut akan membuat kita mendapatkan nilai baik terhadap usaha kita,” ujar Marpuji Ali, Ketua Komite Sekolah yang juga selaku Bendahara PP Muhammadiyah kepada peserta sarasehan.
Artinya, lanjut dia, merencanakan program harus sesuai keberadaan kita dan benar bisa dibuktikan. Pembagian tugas pun sesuai keahlian masing-masing dengan tetap menjaga prinsip kebersamaan ibarat irama gamelan yang indah. Ia pun menambahkan, dalam pelaksanaan apabila ada masalah maka sampaikan secara jujur agar bisa diselesaikan. Termasuk evaluasi terhadap pelaksanaan. Tindak lanjut pun juga harus dengan jujur dan benar.
Sementara itu, Amin Gunadi selaku Dewan Pengembang dan Dosen Fakultas Ekonomi Manajemen Pembangunan, UNS memberikan sudut pandang dalam merancang manajemen Perguruan Muhammadiyah Kottabarat.
“Dalam Era Disruptif kali ini yang semakin tinggi iklim persaingan antar sekolah dan tuntutan terhadap kualitas sekolah yang juga semakin tinggi maka perlu ada perencanaan strategis terhadap visi, misi, dan nilai-nilai budaya sekolah,” terangnya kepada peserta sarasehan.
Menurutnya visi dan misi perlu dirumuskan secara komprehensif yang diikuti dengan indikator keunggulan-keunggulan sekolah, termasuk tujuan dan sasaran yang akan dicapai sekolah tersebut. Sekolah juga harus memiliki program-program unggulan sesuai arahan visi dan misi yang sudah dirumuskan. Amin Gunadi pun memberikan gambaran rancangan struktur organisasi Perguruan Muhammadiyah Kottabarat yang mengintegrasi struktur sekolah di bawahnya dari KB-TK, SD, SMP, dan SMA.
Dalam mendiskusikan hal-hal di atas terjadi proses komunikasi antara guru dengan para pembicara dalam acara tersebut. Proses tanya jawab terjadi secara intensif tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan yang akan ditindaklanjuti dalam pertemuan-pertemuan berikutnya.
Humas SMP Muhammadiyah PK Solo, Aryanto menyebut acara sarasehan tersebut dihadiri oleh Direktur Perguruan Muhammadiyah Kottabarat, Mohamad Ali, Dewan Pengembang Sekolah, Basuki Haryono, dan Kepala Sekolah dari KB-TK, SD, SMP, dan SMA Muhammadiyah Program Khusus Surakarta. [RN]