Oleh: Nasrudin Joha
Gus, rezim ini memang zalim, represif dan anti Islam. Jadi kalau Gus Nur ditersangkakan, itu bukan karena menyebar kebencian, bukan karena SARA, tapi karena Gus Nur kritis terhadap rezim.
Gus, biasa sajalah menghadapi mereka. Masalah kita bukan Banser, Banser hanya alat saja. Musuh kita itu ya rezim, rezim represif anti Islam. Bukan hanya Gus Nur, sekelas Habibana Habib Muhammad Riziq Syihab saja juga diperlakukan sama. Dizalimi.
Rezim ini memang punya kuasa, tangan kekuasaan itulah yang dijadikan sarana menzalimi, untuk mempertahankan kekuasaan. Tapi ingat, kekuasaan itu tidak langgeng. Kekuasaan itu ada ajal-nya. Dan saya melihat, ajal rezim semakin dekat.
Semakin represif, bukan pertanda rezim kuat. Justru hal ini mengkonfirmasi, rezim sedang sekarat. Hingga, untuk menambah nafas rezim, mereka perlu menampakkan kezaliman agar perlawanan mereda, jika saja itu bisa. Padahal, kezaliman itu laksana bensin yang disiramkan ke kobaran api.
Gus, bersabarlah. Dibelakang Anda, banyak pemuda Islam yang meniru kegagahan dan keberanian Anda. Anda telah meletakkan asas keberanian, diatas keyakinan akidah Islam. Semangat ini, membakar jiwa-jiwa pemuda Islam. Tokoh-tokoh dan ulama Islam, akan bangkit membela dan membuat perhitungan atas kehinaan yang ditimpakan rezim.
Gus, saya yakin penjara tidak pernah Anda takutkan. Tetapi Anda pasti mengkhawatirkan umat. Khawatir dakwah melemah, jika kezaliman makin menindas.
Karena itu, berwasiat lah !
Berujarlah dengan lantang agar umat tetap bersiap siaga di parit-parit perjuangan. Berwasiatlah, agar umat tidak merunduk dan tunduk kepada rezim. Berwasiatlah, agar tidak ada lagi ulama yang dipotong dan dikerat-kerat oleh rezim.
InsyaAllah,
Umat ini semakin kuat. Semakin tangguh. Semakin siap untuk menghadapi benturan keras dan berhadapan dengan rezim yang represif dan anti Islam.
Gus,
Suatu saat aku pasti datang Padamu, membisikkan kabar baik di telingamu, akan kusampaikan : “Gus, alhamdulilah, rezim telah kalah dan tersungkur”.
Ketahuilah !
Kami telah menyiapkan pemakaman dan upacara-upacara syukur untuk menyambut kejatuhan rezim. Kami telah persiapkan, agitasi dan ujaran nurani untuk menarik siapapun yang masih bersih, ikhlas, dan sabar, untuk menjauh dari rezim.
Kami telah umumkan, agar semua pihak menjauh dari rezim sebelum kami tembakan peluru dan bom nuklir untuk meluluhlantakkan rezim. Kami telah ingatkan, siapapun individu dan partai, yang ingin selamat dari amukan dan kemarahan umat Islam, menjauhlah dari rezim.
Gus, fajar kemenangan itu sudah dekat. Jika malam semakin pekat, percayalah itu pertanda fajar akan segera menyingsing. Mentari kemenangan Islam akan segera terbit, dan sejak itu : kemuliaan hanya bagi Islam dan kaum muslimin.