SOLO, (Panjimas.com) – Lima mahasiswa UNS merintis berbagai macam usaha “start-up” mulai dari fotografi, bisnis fashion, usaha kuliner, bisnis ekspor-impor alat kesehatan, hingga merintis ojek online khusus muslimah.
Kelima mahasiswa ini bersama mengadakan ‘mini talk-show’ dan peluncuran buku karya Ayyasy Yahya yang berjudul ‘Life Begins at 20’, Ahad (29/04) lalu.
Ayyasy Yahya merupakan mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS, sebagai seorang muslim dia menyadari jika sukses terbaik ialah dunia dan akhirat. Sejak duduk dibangku SMA dia mulai berkeinginan agar dapat menulis karya buku sebagai modal investasi yang nantinya memperpanjang umurnya di dunia sekalipun dia telah tiada.
Oleh karena itu, dia pun berusaha mewujudkan impiannya tepat diusia 20 tahun, sambil menggandeng kawan-kawan mahasiswa muslim dari fakultas berbeda di luar FEB.
“Saya memulai ini tepatnya ketika duduk di bangku kelas 3 SMA, waktu itu saya berpikiran bagaimana kalau saya mati nanti saya tetap ada dan memberi manfaat bagi orang lain akhirnya saya pun menulis buku,” pungkas Ayyas saat berbicara dalam talk show pada Ahad (29/04) di Warung Gayeng Sate Lawoe, Jajar, Solo.
Awalnya buku yang Ayyasy tulis ini direncanakan sebagai buku bunga rampai bersama teman- teman SMA-nya. Karena kesibukan masing- masing rencana itu pun berubah, baru pada awal tahun 2018 tepatnya bulan Januari hingga Maret dia memutuskan menyelesaikan buku tersebut sendiri. Tak disangka peminat buku ini di pasaran membludak, akhirnya Ayyasy memutuskan menggandeng kawan- kawannya untuk membuat tim pemasaran untuk melayani pemesanan buku yang terus bertambah.
“Akhirnya terlaksanalah kegiatan talk show dan launching buku ini” ujarnya.
Salah satu mahasiswa yang bergabung dalam talk show ini ialah Aina dengan usaha jasa fotografi “Aina Memotret”. Bermula dari modal nekad karena ketiadaan kamera dia mengawali jasa memotret dengan meminjam kamera ke temannya. Siapa sangka, kini dia sukses memiliki kamera sendiri dari hasil tabungannya selama memotret.
“Awalnya saya hanya dapat upah 2M aja, makasih mba, alhamdulilah dari situ saya mulai dapat tawaran motret misal wisudaan, dulu sebelum hijrah saya terima foto pre-wedding tapi karena itu nggak sesuai syariat saya memutuskan nggak ambil lagi” pungkasnya saat ditemui usai kegiatan bedah buku Ahad (29/04) lalu.
Lain Aina lain pula kisah Muhammad Thofa Khoironi, mahasiswa Diploma Tiga (D3) FEB UNS, hal ini merupakan mantan salah satu siswa di program kelas Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Solo Raya selama 3 bulan. Setelah dinyatakan lulus mengikuti kelas, Mereka diberikan kesempatan membuka usaha bersama sesuai dengan minat mereka, salah satunya kuliner. Sebagai manajer ‘Banana Donut’, Thofa mengungkapkan jika dia dan teman- teman alumni IIBF merintisnya pada November 2017.
“Usaha ini sempat vakum karena kesibukan kami sebagai mahasiswa dan ramainya order membuat kami kewalahan, saat ini juga saya sedang merintis usaha ojek online berbasis syariat khusus muslimah dan perempuan pada umumnya alhamdulilah di sekitar UNS sudah ada 38 driver semoga bisa terus berkembang hingga Solo Raya” pungkasnya.[IZ]