YOGYAKARTA, (Panjimas.com) – Guna meningkatkan semangat untuk memakmurkan masjid, takmir Masjid An Nur Ngasinan Kwarasan Grogol Sukoharjo melakukan studi banding ke Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Ahad, (8/4).
Dipilihnya Masjid Jogokariyan karena masjid tersebut banyak memberikan manfaat pada masyrakat sekitar sehingga wajar jika akhirnya Kementrian Agama RI memberikan penghargaan Masjid Jogokariyan sebagai Masjid Besar Percontohan Idarah pada tahun 2016.
Selain profesional dalam mengelola manajemen masjid, masjid Jogokariyan juga menjadi rujukan banyak pengurus masjid se Indonesia.
“Dari Aceh sampai Papua sudah banyak yang melakukan studi banding ke masjid ini” ujar Haryanto salah seorang takmir Masjid Jogokariyan dihadapan peserta studi banding.
Haryanto menambahkan, prinsip manajemen masjid adalah bagaimana pengurus mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada para jamaah. Dalam mengurusi masjid pengurus juga harus profesional dalam mengelola masjid.
Di masjid Jogokariyan dalam satu bulan mampu memberikan bantuan sebanyak 350 paket sembako kepada yang membutuhkan. Masjid yang belamat di Jalan Jogokaryan No. 36, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, itu kini juga mampu mengelola sebuah hotel yang berada dilantai 3 sebanyak 11 kamar selain ruang pertemuan.
Masjid Jogokarian juga tak pernah tutup 24 jam terbuka untuk jamaah. Pengurus sangat membuka diri bagi siapapun untuk datang ke masjid.
“Ini kita lakukan untuk melayani para musafir. Kalau mereka dilarang tidur dimasjid apa mereka harus tidur di gereja?” tanyanya kepada peserta study banding.
Namun demikian untuk memberikan rasa aman maka pengelola juga memasang belasan camera cctv dan juga satpam 4 orang. Dengan demikan masjid menjadi aman dan nyaman bagi jamaah.
Sementara itu, Suratno Ketua Takmir Majid An Nur menjelaskan tujuan dari studi banding ini adalah untuk mempelajari lebih lanjut mengenai tata kelola manajemen masjid. Selain itu Suratno juga berharap dengan adanya kegiatan ini para pengurus memeroleh wawasan pengetahuan dalam mengelola Masjid.
“Kami berharap dengan adanya studi banding ini peran masjid dapat dirasakan oleh masyarakat pada umumnya. “ ujarnya.
Selain dijelaskan tentang sejarah pendirian Masjid Jogokariyan peserta study banding juga mendapatkan motivasi bagaimana umat Islam harus bersemangat dalam mengurusi masjid. [RN]