SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Bekam adalah metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kental yang mengandung toksin dari dalam tubuh. Bekam yang merupakan salah satu metode pengobatan ala Rasulullah shalallahu alaihi wassalam ini memiliki banyak manfaat seperti memanaskan dan mempromosikan aliran energi dalam darah sehingga akan menghilangkan hawa dingin, kelembaban, racun serta angin. Selain itu, bekam dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Saat ini, bekam mulai banyak dikenal masyarakat dan dijadikan salah satu sarana pengobatan yang terpercaya.
Dalam hadits disebutkan, “Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay.” (Shahih Bukhari 5681).
Di Indonesia sendiri, penikmat pengobatan ini ada dari berbagai kalangan. Mulai dari pelajar, dewasa hingga lanjut usia, laki-laki dan perempuan. Hal itu yang mendorong terbentuknya Perkumpulan Bekam Indonesia pada tahun 2008.
Perkumpulan Bekam Indonesia (PBI) ialah wadah bagi terapis bekam mandiri dalam menjalankan aktifitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedural PBI. PBI yang merupakan satu-satunya wadah bagi para terapis di Indonesia yang bergerak dalam bidang bekam telah bekerja sama dengan Kementrian Kesehatan RI untuk memberi arahan kepada para anggotanya tentang standar operasional dalam melakukan tindakan pengobatan, menyamakan persepsi tentang pengobatan thibbun Nabawi ini serta menyampaikan kode etik yang seharusnya.
Secara umum, tugas PBI di Indonesia adalah mengenalkan dan mengawal. Mengenalkan kepada masyarakat bahwa bekam merupakan Sunnah Nabi sebagai sarana ibadah dalam pengobatan untuk menguatkan ruh dan fisik. Kemudian mengawal jalannya proses bekam yang sesuai. Mulai dari pengecekan alat dan sterilisasi, SPO terapis hingga penanganan jika terjadi tindakan gawat darurat.
Menurut Zulfikar, salah satu anggota Majelis Syuro cabang Jawa Tengah, PBI ingin lebih mendakwahkan bukan hanya tentang bekam tetapi juga thibbun Nabawi yang merupakan bagaimana pola hidup Rasulullah shalallahu alaihi wassalam sehingga menciptakan kondisi masyarakat yang sehat jasmaninya untuk menegakkan ibadah yang merupakan kebutuhan ruhiyyah.
“Bekam ini adalah salah satu jalan dakwah bagi kami dengan menggunakan sarana pengobatan yang elegan sehingga dari sini masyarakat bisa mengikuti bagaiman cara hidup Rasulullah.” Jelasnya seusai melakukan kegiatan bekam di Panti Asuhan Aisyiyah Grogol, Sukoharjo. Ahad, (4/3/2018). [RN]