BOGOR, (Panjimas.com) – Hari ini Rabu, (31/1) sebuah fenomena alam terjadi, gerhana bulan yang jarang terjadi bisa disaksikan dengan mata telanjang hari ini. Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Gerhana bulan ini dulu dipercaya sebagai tanda bahwa ada kematian atau kelahiran seseorang. Hingga kemudian Rasulullah SAW menerangkan bahwa gerhana terjadi bukanlah karena kelahiran ataupun kematian seseorang, hal ini diperjelas dalam hadiat yang diriwayatkan Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda ”Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat keduanya, berdo’alah pada Allah, lalu shalatlah hingga gerhana tersebut hilang (berakhir).”
Sunnah Shalat Gerhana bulan ini menarik perhatian banyak orang untuk berbodong-bondong menjalankannya. Salah satunyaa Shalat Gerhana Bulan di Masjid Al Madinah Dompet Dhuafa yang dilaksanakan penuh khusyuk oleh 750 jamaah di sekitar masjid dalam kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa.
Shalat Gerhana Bulan dipimpin oleh imam masjid Al Madinah ustadz Sudirman Lubis LC, Al Hafidz. Jamaah terdiri dari masyarakat lingkungan sekitar, siswa SMART Ekselesia Indonesia, keluarga pasien RS Rumah Sehat Terpadu, pegiat kemanusian bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi yg berda di kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa. Ramainya dan bergamnya jamaah yg hadir jni mengingat lokasi masjid Al Madinah yg berda di kawasan Zona Madina, kawasan islami yg terpadu dengan berbagai aktivitas, mulai dari sektor kesehatan, ekonomi, pendidikan, budaya, sosial, dan wisata.
Yuli Pujihardi selaku direktur Zona Madina menerangkan pentingnya masjid Al Madinah sebagai Center of Excellent dalam berbagai kegiatan di kawasan Zona Madina. Salah satu hal momennya adalah peristiwa gerhana bulan ini sbagai momentum berpadunya berbagai sektor dalam menguatkan umat.
Shalat gerhana bulan dilaksanakan setelah shalat isya berjamaah, kemudian dilanjutkan khutbah setelah shalat gerhana oleh Imam Besar Masjid Al Madinah yang mengingatkan untuk menjadikan momentum gerhana bulan ini untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. [RN]