Jakarta (Panjimas.com) – Rabu lalu, 17 Januari 2018 menjelang maghrib Mesjid kebanggaan Indonesia, Mesjid Istiqlal dipenuhi jamaah dari berbagai daerah di sekitaran Jakarta, dalam rangka menghadiri tabligh akbar yang akan diisi oleh Prof. DR. Muh Sholih Albarrak hafizhahullah seorang guru besar tafsir Alqur’an dari Madinah Saudi Arabia.
Tabligh akbar yang bertemakan “From Zero Ro Hero With Alqur’an” ini diadakan berkat kerja sama antara ARMI (Asosiasi Remaja Masjid Istiqlal); JPRMI (Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia); ROHIS se DKI Jakarta dengan Wahdah Islamiyah Jakarta ; LDK Al-Bashiroh dan LAZIS Wahdah.
Dalam tabligh akbar ini panitia juga menghadirkan DR. (HC) KH Zaitun Rasmin, Lc., MA., (Wakil Sekjen MUI), dimana beliau menyampaikan pentingnya Alqur’an, khususnya bagi para pemuda.
“Sebagai orang beriman, hendaklah Alqur’an selalu ada dalam hidup kita, terutama untuk generasi zaman now harus ada keseimbangan antara aktif di medsos dan membaca Alqur’an. Ibarat kata jika medsos di tangan kiri, Alqur’an tetap di tangan kanan”, ujar ustadz Zaitun Rasmin yang juga merupakan Ketua Perhimpunan Da’i dan Ulama Se Asia Tenggara.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi inti ceramah Syaikh yang berdurasi 1,5 Jam, dan berisi point-point sebagai berikut : Pertama, Alqur’an adalah petunjuk bagi semua manusia, siapa saja yang mengambil Al Qur’an sebagai petunjuk maka ia akan selamat.
Kedua, generasi awal umat Islam, awalnya mereka penakut : takut dengan kemiskinan, manusia dan jin. Setelah mereka kenal dengan Alqur’an maka mereka berubah menjadi pemberani, mujahid untuk memperjuangkan Islam. Tidak hanya penakut, mereka juga makan makanan yang mengandung mudharat, seperti babi, khamar yang kemudian mereka tinggalkan. Alqur’an juga mengajarkan tata cara bersuci. Tidak hanya mensucikan diri mereka, tetapi juga hati mereka.
Ketiga, Alqur’an diturunkan dalam keadaan lengkap, semua permasalahan dalam hidup ada dalam Alqur’an. Meliputi : muamalah, ekonomi, politik, ilmu falaq, IPTEK, dan lain-lain.
Keempat, yang ditekankan dalam Alqur’an bahwa dunia adalah tempat untuk beribadah kepada Allah. Alqur’an mengajarkan bahwa kehidupan dunia sementara, akhirat lah yang abadi.
Kelima, Alqur’an mengubah Khalifah Rasyidin, Umar bin Al-Khattab radhiyallaahu’anhu yang pada awalnya preman, suka berkelahi, dan sangat membenci Islam menjadi pahlawan besar dalam Islam. Dengan masuk islamnya dia, banyak masyarakat dari kabilahnya masuk Islam, berjuang dengan heroik dalam banyak peperangan. Di masa pemerintahannya ditaklukan Negeri Syam, Persia, Mesir dan Palestina.
“Sebelumnya umat muslim berada di titik rendah, namun Allah mengangkat dari kegelapan kepada pencerahan karena Alqur’an. Maka ketahuilah, bahwa Alqur’an ini petunjuk bagi seluruh manusia, bukan Umat Islam saja. Alqur’an adalah petunjuk, pedoman, dan hukum. Jika ditinggalkan, maka akan sesat. Alqur’an harus dipegang teguh”, lanjut profesor yang pernah berkeliling ke beberapa negara ini.
“Maka Alqur’an adalah sesuatu yang sempurna, semua ilmu dan kebutuhan umat manusia ada di dalam Alqur’an, semoga Allah menjaga kita, meridhoi kita semua, agar dapat dekat dan mengamalkan Al-Qur’an”, pungkas syaikh.
Tabligh akbar yang juga diselenggarakan di Kota Bandung dan Pangandaran ini insya Allah akan berlangsung setiap tahun. “Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat, khususnya kepada para donatur yang telah berpartisipasi”, ujar panitia dalam penyampaiannya. (aw)