SOLO, (Panjimas.com) – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta menggelar sarasehan pengenalan singkat sekolah tinggi tersebut di sebuah rumah makan, di daerah Purwosari, Laweyan, Solo, Rabu (20/12/2017).
Wakil Rektor 2 IAIN, Muhammad Munadi, mengatakan sejarah berdirinya IAIN Surakarta pada tahun 1992. Awal mulanya dari IAIN Semarang cabang Solo yang diirintis Munawir sadjali untuk menerima alumni Madrasah Aliyah program khusus (MAPK). Kampus IAIN Surakarta pada awalnya masih berada satu lokasi di MAN 2 Solo dengan Sekolah Tinggi.
“Kita memiliki 5 program studi akreditasi A, capaian ini ada yang lain. Di tingkat Indonesia IAIN di Repositori ada diurutan 63,” ungkapnya.
Capaian IAIN Surakarta menjadi nomor satu di Indonesia dibandingkan IAIN di seluruh Indonesia. Selain itu, peningkatan jurnal Terindex Moraref (Ministery of religious affairs refference) pada tahun 2017 diperingkat 136. Menurut Munadi IAIN Surakarta berharap segera menjadi UIN, namun kendala ini berpacu dengan pemilu 2019.
“IAIN Surakarta ada 13 ribu mahasiswa. Kita nomor satu di Indonesia peminat terbanyak dalam hal ilmu agama dibanding dengan IAIN lainnya di Indonesia. InsyaAllah bulan Januari kita akan buka pendaftaran baru,” ujarnya.
IAIN dalam menarik minat calon mahasiswa baru selain menginformasikan ke media, pihaknya juga mendatangi langsung ke Pondok secara door to door.
“Kita door to door, kita datangi pondok-pondok dan memaparkan beasiswa mahasiswa baru, dengan demikian banyak calon mahasiswa yang tertarik,” pungkasnya. [SY]