BOGOR (Panjimas.com) — Sebanyak 25 siswa SMA Jakarta Islamic Boy Boarding School (JIBBS) diwisuda sebagai hafiz al-Quran 30 juz. Prosesi wisuda dilakukan di kompleks JIBBS Megamendung Bogor, Jawa Barat, Ahad (3/12/2017).
Fifi Jubilea, pendiri sekaligus konseptor JIBBS mengungkapkan bahwa esensi dari wisuda ini sebagai bentuk apresiasi atas prestasi mereka yang telah sukses menjadi hafiz 30 juz. “Kami ingin mengapresiasi mereka yang sudah sampai lulus hafal 30juz. Disamping mereka juga belajar pelajaran formal selain menghafal Alquran,” kata Fifi kepadaa wartawan seusai acara wisuda
Dijelaskan Fifi, JIBBS memiliki kurikulum khusus yang diberi nama Khalifah Program. Kurikulum ini berbasis Alquran dan kompetensi. Sehingga diharapkan akan hadir calon-calon pemimpin yang penguasaan Alquran bagus, juga dari sisi kompetensi juga mumpuni.
Lebih lanjut Fifi mengatakan, bahwa JIBBS berupaya menjalankan pesan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa umat Islam harus mendidik anak-anaknya sesuai zamannya.
“Kepengen anaknya bisa bahasa Inggris bisa dicari guru Bahasa Inggris dan memiliki sertifikat. Pengen muridnya mampu mempunyai keahlian bela diri didatangkan jawara-jawara yang memiliki keahlian bela diri. Dan bila ingin muridnya mempunyai kemampuan menghafal Alquran didatangkan guru penghafal Alquran yang terbaik. Kita inginkan murid-murid diasuh guru-guru yang mempunyai kompentensi spesialis,” jelasnya.
Pada acara wisuda tahfiz JIBBS dihadiri oleh perwakilan dari sekolah-sekolah dari Jepang, Malaysia, Australia, Turki, Singapura. Acara tersebut diisi dengan unjuk bakat dari para siswa diantaranya marchingband, aksi bela diri, dan panahan.
JIBBS adalah sekolah internasional yang digagas Fifi berdasarkan pengalamannya berkeliling dunia. Menurut Fifi, saat ini di Indonesia belum banyak sekolah berbasis Islam yang berkelas internasional.
Awal mula dibangunnya JIBBS hanya sebuah saung yang hanya memiliki siswa belasan. “Jadi pertama, kita membangun sekolah di Megamendung ini awalnya cuma 11 siswa untuk SD, ya. Kemudian bertambah sampai sekarang kita sudah mewisuda 10 angkatan. Awalnya dari vila kecil, kemudian dibangun saung dan yang datang banyak anak-anak anggota DPR, anak pejabat, bahkan anak menteri. Dan mereka tidak melihat fasilitas, akan tetapi strong vision. yakni menciptakan pemimpin,” jelas Fifi. [des]