(Panjimas.com) – Ada media yang ditengarai sering menyudutkan Islam. Sudah berkali-kali mencuat berita dan pernyataan yang menyebut media itu sebagai rajin menyudutkan Umat Islam. Bahkan pernah juga dilabrak, entah berapa kali.
Sebagian Umat Islam secara terus terang menyatakan telah menghapus channel media itu dari tv mereka. Dan beredar pula semacam grafik dan perbandingan yang menjelaskan bahwa media yang rajin menyudutkan Islam itu turun drastis jumlah pemirsanya.
Tiba-tiba ada semacam rekanan yang memberikan angin hangat berupa pemberian hadiah kehormatan terhadap media itu dengan disebut sebagai media yang pantas dihargai karena kepeduliannya terhadap pemberitaan mengenai pendidikan Islam di Indonesia. (Lihat berita: Siapa yang Salah?? “MetroTV” dan “KOMPAS” Justru Diberi Penghargaan “Apresiasi Pendidikan Islam (API) 2017” dari Kemenag).
Lhah, umat Islam tambah jengak dan penuh keheranan. Masa’ sih, selama ini Umat Islam merasakan telah disakiti oleh berita-berita media yang bahkan dianggap anti Islam itu, tapi kok tahu-tahu diberi penghargaan tentang kepeduliannya terhadap pendidikan Islam?
Keheranan campur tidak percaya pun menyebar di masyarakat.
Pada gilirannya, rupanya media yang memperkirakan pihaknya semakin dijauhi oleh Umat Islam ini dikabarkan akan menampilkan da’i terkemuka yang banyak penggemarnya.
Waduh, jangan-jangan ini hanya taktik bagai minta tenaga untuk memompakan bannya yang sedang kempes dan sulit jalan belaka. Nanti toh kalau ban sudah dipompa, tukang pompanya pun ditinggal, mobil itupun meluncur ke arah yang sudah biasa dialami. Biasanya untuk mengejar berita demi memojokkan Islam, ya akan begitu lagi, agaknya.
Siapa yang salah? Salah siapa, mau jadi tukang pompa ban kempes? [RN]
Penulis, Ustadz Hartono Ahmad Jaiz