BATAM, (Panjimas.com) – Mengapa harus menjadi jurnalis muslim? Tanya Andre Rahmat dihadapan ratusan siswi Sekolah Menengah Atas Integral (SMAI) Hidayatullah Boarding School (HBS) Batam belum lama ini, Ahad, (19/11/2017) dalam acara “Pelatihan Menulis Berita dan Esai” yang berlangsung meriah di Gedung Asia Raya Hidayatullah Tanjung Uncang.
Terbingung tatap mata hadiri seketika Bang AR, demikian panggilan akrab pemateri menyodorkan pertanyaan. Diam tanpa kata menjadikan Bang AR untuk segera menjelaskan alasan tersebut karenakan selama ini media ; 1. Fitnah, 2. Menutupi Fakta, 3. Manipulasi Data, 4. Membesarkan Kebathilan (cacing jadi Naga), 5. Meredupkan Kebaikan (naga jadi cacing).
“Seperti itulah gambaran sekilas jika anda tidak segera turut berperan dalam dunia media massa,” tegas pria asal Mojokerto, Jawa Timur.
Oleh karena itu, diupayakan harus ada kader pelanjut untuk bisa menulis. Menulis apapun sesuai bakat minat anda; misal sastra, berita, esai, opini, pantun atau istiqomah mencatat di buku harian. “Menulis itu muda dan menyehatkan,” jelas Bang AR memberi semangat.
Dijelaskan pula, apa itu Jurnalistik? Yakni Jurnal:cacatan harian/surat kabar harian, Jurnalis: orang yang pekerjaannya menulis berita, Jurnalisme/Jurnalistik: Pekerjaan Mengumpulkan, menulis,Mengedit, dan menerbitkan Berita. “Itulah arti Jurnalistik,” ungkap Humas Yayasan Hidayatullah Batam.
Bertemakan “Menulis Kreatif Berita dan Esai di Media Massa” Farhan Siswanto selaku Kepala Sekolah menambahkan bilamana dia menyadari bila pelatihan ini adalah cita-cita yang lama sudah direncakan namun apa daya karena padat agenda baru kali ini terlaksanakan.
“Alhamdulillah, acara perdana ini insyaallah akan kita tindaklanjutin, minimal sekolah ada buletin,” harapnya.
Sehingga, tambah Alumnus Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim Surabaya, ada hasil dari pelatihan menulis ini. “Bismillah, semangat ya adik-adik, tunjukan kar yamu,” tutup Farhan saat membuka dan meresmikan acara pelatihan menulis.
Lebih lanjut, jurnalis muda bang AR mengatakan bagaimana cara muda untuk menggali sebuah berita diantaranya; Observasi langsung, Proses Wawancara, Pencarian atau penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik. Selain itu bila Unsur-Unsur Berita bisa disingkat 5W1H. Apa saja itu? ialah ; Who – siapa yang terlibat di dalamnya? What – apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa? Where – di mana terjadinya peristiwa itu?.
“Sangat muda kan!, bila sudah paham 5W1H,insyaallah muda,” terang Pria kelahiran 24 Mei 1993.
Adapun untuk wawancara, sambungnya ialah pada dasarnya jurnalisme adalah wawancara. Yaitu tanya jawab untuk mengumpulkan data dari informasi yang sudah ada. Selain untuk tujuan wawancara adalah Mengumpulkan informasi yang lengkap, akurat dan fair untuk kepentingan masyarakat. [RN]