PENANG (Panjimas.com) – Brakkk! Tak terhindarkan lagi, motor yang dikendarai Ustadz Marjoni menubruk motor lain dari arah berlawanan yang tiba-tiba nyelonong menyeberang jalan.
Marjoni, da’i Dewan Dakwah, terpental jatuh ke aspal. Helm-nya lepas, kepalanya terbentur aspal. Sudah begitu, ia ditubruk motor dari belakang yang dikendarai santrinya sendiri. Marjoni terkapar tak sadarkan diri.
Sekira dua jam kemudian, da’i alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) M Natsir Jakarta yang pernah bertugas di kaki Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, itu, barulah sadar. Ia mendapati dirinya di ruang rawat puskesmas di kawasan Morelia. Uhhh, kuku jari kelingkingnya hampir lepas sehingga dijahit. Kepalanya pusing terkena benturan keras, harus di-rontgen di rumah sakit untuk memastikan kondisi bagian dalamnya.
Sempat hendak dibawa ke rumah sakit di Penang, Malaysia, akhirnya Marjoni diperiksa kepalanya di rumah sakit di Entikong. Alhamdulillah, tidak ada kerusakan organ dalam. Bisa dirawat jalan.
Dua motor yang dikendarai masing-masing oleh Ustadz Marjoni dan santrinya, ditahan polisi. Begitupun, Marjoni harus menghadapi sidang adat, karena ia menubruk motor yang dikendarai warga setempat.
Cerita bermula, Ahad (5/11) pagi sekira pukul tujuh, Ustadz Marjoni berboncengan dengan salah satu santrinya dari Desa Kembayan menuju Islamic Center di Desa Balai Karangan, Kec Sekayam, Kab Sanggau, Kalimantan Barat. Ia bermaksud mengambil sepeda motor inventaris Ustadz Gusti untuk direparasi agar lebih fit buat dikendarai.
Pulangnya, mereka mengendarai motor sendiri-sendiri. Santri mengekor Ustadz Marjoni kembali ke Kembayan. Nah, di ruas jalan Kampung Morelia yang warganya mayoritas non-muslim, tiba tiba di depan Marjoni ada motor bersenggolan dengan mobil. Motor kemudian oleng dan melaju ke seberang kanan. Tak ayal, ia kena tabrak motor Marjoni.
Sebagaimana Marjoni, ibu-ibu pengendara motor itu juga terpental ke aspal. Bocor kepalanya. Ia dirawat di rumah sakit Sanggau. ‘’Doakan agar kami dapat bermusyawarah dan mufakat sebaik-baiknya,’’ kata Ustadz Marjoni yang akan menghadapi sidang adat kekeluargaan Dayak setelah lawan tabrakannya sembuh. (bowo)