(Panjimas.com) – Kita perlu menyadari bahwa sesungguhnya Allah SWT menciptakan seluruh anggota tubuh ini juga akan di minta pertanggungjawabannya kelak.
Mata dalam memandang, lisan dalam berbicara, kaki dalam melangkah, telinganya dalam mendengar dan lain sebagainya. Apakah lebih banyak di pergunakan dalam ketaatan atau sebaliknya. Jangan sampai kita tidak menggunakan kenikmatan itu untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah swt.
Terutama kenikmatan mata. Mata itu punya peranan yang penting, jika mata tidak mampu dijaga atau ditundukkan dengan baik, maka akan berimbas kepada hati nurani.
Imam Al Ghazali berkata bahwa Mata adalah panglima hati. Hampir semua perasaan dan perilaku awalnya digerakkan oleh pandangan mata. Oleh sebab itu, hendaknya mata selalu didorong melihat kepada perkara-perkara yang baik. Bila dibiarkan mata memandang hal -hal yang dicegah dan diharamkan, maka pemiliknya berada di tepi jurang yang merbahaya.
Dalam Al-Qur’an Allah mempertegaskan lagi dengan firman -Nya.
Artinya : “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakan perhiasannya/auratnya kecuali yang biasa terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (Qs.An-nur:30-31)
Oleh karena itu sebagai seorang muslim dan muslimah hendaknya untuk bisa menjaga pandangannya. Sebab mata bisa mendatangkan kemaksiatan dan kemudharatan dalam hidup serta menjadi tabir penghalang hidayah Allah swt.
Para ulama’ menyebutkan, bahwa menjaga diri dari maksiat, bisa dilakukan dengan menjaga 4 hal yakni sebagai berikut.
- Menjaga perut dari kekenyangan.
- Menjaga mata dari memandang (menjaga pandangan dari maksiat).
- Menjaga lisan dari bicara (hal yang tidak bermanfaat).
- Menjaga hati dari berfikir (hindari fikiran negatif).”
Dengan demikian, maka janganlah memperbanyak melihat sesuatu yang dilarang oleh agama.
Jadikan mata untuk senantiasa menangis mengingat Allah, Jadikan lisan untuk selalu basah dengan berdzikir, jadikan pendengaran untuk mendengarkan nasehat-nasehat yang baik.
Bila panglima hati sudah mampu dijaga dengan baik. Jika panglima hati sudah selamat dari ujian ujian kemaksiatan, maka Allah swt akan memberikan karunianya berupa kenikmatan syurga.
Memang cobaannya juga cukup berat kita rasakan, tetapi itulah pertarungan antara kemaksiatan dan ketaatan.
Menjadi pemenang dalam peperangan itu tidak mudah perlu pengorbanan dan ketabahan hati.
Walaupun sekarang ini banyak sekali godaannya untuk kita tetapi ingatlah bahwa panglima hati adalah mata, jika tidak mampu di jaga maka kita gugur dalam medan pertempuran itu. [RN]
Penulis, M Hamka Syaifudin
Mahasiswa STIT Hidayatullah Batam