(Panjimas.com) – Tak terasa dengan perputaran waktu, kita dipertemukan kembali oleh Allah SWT dengan satu bulan yang istemewa yaitu bulan lahirnya tahun Hijriyah, yaitu bulan Muharram. Pada saat ini para muslim khususnya di Indonesia ini telah termakan dari doktrin-doktrin dari barat sehingga mereka lupa dengan tahun baru agamanya sendiri.
Ketika bulan Januari kita tak asing lagi begitu banyak orang muslim yang merayakan tahun baru masehi tersebut, padahal ketika tahun baru Islam hanya segelintir orang saja yang merayakanya dengan hal-hal yang bermanfaat, inilah fenomena yang terjadi saat ini yang sagat miris dan menyedihkan.
Selain itu juga, di awal tahun baru Hijriah ini kita memasuki bulan yang begitu istimiewa. Di mana pada bulan ini banyak keutamaan yang di anjurkan oleh Rasulullah untuk dilaksanakan oleh umatnya, apa keutamaan bulan Muharram.
Pertama: bulan yang termasuk bulan yang haram. Artinya bahwa pada bulan ini kita diharamkan untuk berperang kecuali untuk mempertahankan diri ketika sedang dalam keadaan darurat dan membutuhkan perlawanan. Dalam Al-Qur’an Allah menjelaskan “ Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram…”(QS. Al-Maidah:2).
Kedua: larangan berbuat zalim, memang secara umum kapanpun dan dimana pun kita dilarang untuk berbuat zalim kepada saudara kita yang lemah, namun pada bulan ini kita dikuatkan untuk jangan berbuat dzholim kepada saudara yang lain.
Allah berfirman “sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ada 12 bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram, itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat it”u (QS. At-Taubah:36]
Zalim kepada diri sendiri yaitu dengan melakukan perbuatan yang maksiat, Zalim kepada makhluk yaitu dengan menyakiti baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan, kemudian Zalim kepada Allah yaitu dengan berbuat syirik dan menyekutukan-Nya.
Ketiga: anjuran banyak berpuasa, Rasulullah SAW bersabda “puasa paling utama setelah bulan
Keempat: anjuran shaum as-syura secara khusus, puasa as-syura yaitu puasa yang dilaksanakan pada tanggal sepuluh bulan muharram,
Kelima: sebagai lebaran anak yatim, sebagian orang di nusantara ini ada yang menjadikan bulan muharram ini sebagai momen istimewa untuk menyantuni anak yatim, walaupun ini tidak ada dalilnya secara khusus dari nabi, namun bukan berarti menyantuni anak yatim itu di larang. Karena Rasulullah SAW bersabda “aku bersama orang yang menyantuni anak yatim itu seperti ini nabi mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan tengah, dan diberikan celah sedikit (HR.Bukhari]
Mudahan kita dengan mengetahui keutamaan bulan Muharram ini menjadi motivasi bagi kita untuk selalu bermujahada dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT amien.Wallahua’lam. [RN]
Penulis, M Fibra Wijaya
Mahasisaw STIT Hidayatullah Batam