SOLO (Panjimas.com) – Workshop Nasional Metodologi Penelitian Responsif Gender IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Surakarta digelar di Hotel Amrani Syariah Laweyan, Surakarta, Selasa- Rabu (19-20/9/2017).
Danang Try Purnomo, ketua panitia mengatakan bahwa workshop tersebut bertema Konsep metode dan praktik analisis keperempuanan. Metodologi yang bagus kata dia akan menghasilkan penelitian yang baik.
“Kasus gender tidak pernah usang dan selalu menarik menjadi perhatian publik. Diharapkan kedepan penelitian bisa terstruktur dan valid,” ujarnya.
Diikuti sekitar 60 peserta berbagai daerah yang telah lolos seleksi dengan hasil konsep note book yang lebih dahulu diserahkan pihak panitia. Danang mengungkapkan dalam acara tersebut akan dibagi hingga 6 sesi materi.
Lebih lanjut, Nur Arifiyah Adriani, salah satu narasumber asal Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran akan membahas terkait Ekologi Berwawasan Gender. Disertasinya mengungkapkan bahwa anggapan laki-laki perusak lingkungan dan perempuan konservasi lingkungan tidak tepat. Berdasar Al Quran bahwa perusak alam ialah manusia dewasa secara umum.
“Disertasi saya akan mengulas permasalahan gender antara laki-laki dan perempuan dari anggapan ekofeminis yang menyalahkan laki-laki sebagai perusak lingkungan. Sedang sikap perempuan dianggap sebagai pelaku konservasi lingkungan,” ucap Nur.
Sementara itu, Mudhofir Abdullah dalam sambutannya mengatakan bahwa laki-laki yang dianiaya istri juga merupakan permasalahan gender saat ini. “Kalau laki-laki yang dianiaya istrinya? Itu juga gender, masalah gender,” ujar dia. [SY]