(Panjimas.com) – Ramadhan tahun ini masih diliputi dengan sejumlah persoalan yg membelit Islam dan umatnya. Seperti halnya kasus Penistaan Al-qur’an oleh Ahok, kriminalisasi terhadap ulama yang kebetulan menjadi penggerak dari rangkaian Aksi bela Islam yang dipicu oleh penistaan Alqur’an oleh Ahok.
Rencana pemerintah untuk membubarkan ormas Islam, khususnya HTI yang dituding secara sepihak sebagai anti pancasila dan anti kebhinekaan ‘hanya’ karena HTI gencar mendakwahkan keharaman pemimpin kafir atas umat Islam.
Di luar negeri pun tidak jauh memilukan seperti di Palestina, kaum muslim yang hampir 15 abad menjadi penduduknya, selama puluhan tahun harus tinggal di wilayah sempit jalur Gaza dan Tepi Barat. Mereka hidup dibawah bayang-bayang kekejaman militer Israel yang tidak sungkan menembak mati anak kecil dan perempuan.
Ironis, karena umat Islam adalah umat yang terbaik, ironis karena kondisi keterpurukan dan kekalahan umat Islam ini bertolak belakang dengan kondisi kaum muslim generasi awal.
Dengan menyaksikan dan merasakan kondisi tersebut, sepantasnya segenap komponen umat Islam bangkit membela Islam dan umatnya yang tentu dibutuhkan persatuan dan kerjasama seluruh komponen umat ini. Disinilah pentingnya kita merekatkan kembali ukhuwah kita.
Persaudaraan islam yg diikat dengan akidah yang sama, tentu bersifat global, tidak lokal. Khilafah adalah sistem pemerintahan yang bersifat global, yg akan menghilangkan sekat-sekat nasionalisme. Khilafahlah pengayom dan pelindung umat yang hakiki di seluruh dunia. Dan umat Islam pasti akan meraih kemuliaannya kembali.
Insyaallah masa yang mulia itu akan segera tiba karena memang telah di nubuwwah kan oleh Rasulullah SAW.
Wallahu a’lam.
Penulis, Syifa
Cikarang, Bekasi