DENPASAR (Panjimas.com) – Komunitas Ketimbang Ngemis Bali (KNB) mendapat kepercayaan dari salahsatu instansi perbankan syariah untuk mendatangkan sosok-sosok pejuang kehidupan dalam agenda buka puasa bersama karyawan bank syariah yang diadakan pada hari Rabu (14/6) 2017.
Sosok-sosok yang didatangkan untuk berbagi pengalaman hidup dihadapan ratusan pegawai bank syariah ini, diantaranya sosok Nenek Supinah yang berprofesi sebagai penjual mainan, sosok kakek jumangin yang berprofesi sebagai pengamen keliling, dan sosoh Abah Bandung ( Abah Amod) yang berprofesi sebagai penjual jasa sol sepatu.
Ketiga sosok pejuang kehidupan ini, meski tubuh mereka sudah termakan usia masih mau bekerja dengan halal dan tidak mau meminta-minta. Dalam kesempatan itu ketiganya memberikan pengalaman hidup mereka pada ratusan pegawai bank syariah yang hadir dalam agenda buka puasa bersama.
Sosok-sosok mulia yang diajak Komunitas Ketimbang Ngemis Bali untuk hadir dalam agenda buka puasa bersama menjadi contoh bahwa sesusah apapun hidup seseorang, janganlah berpasrah diri dengan keadaan, namun harus berusaha dan tidak lupa untuk berdoa.
Suasana menjadi penuh saat sosok-sosok pejuang kehidupan diberikan bantuan oleh pimpinan instansi perbankan syariah. Sosok-sosok pejuang kehidupan ini malah menolak diberikan donasi bahkan meminta panitia untuk menyumbangkannya ke anak-anak yatim. Sontak saja para peserta buka puasa bersama yang didominasi kaum hawa langsung meneteskan air mata dan menyeka air mata mereka.
Beberapa sosok pejuang kehidupan ini ada yang harus diangkat menggunakan kursi roda karena masih dalam tahap penyembuhan. Salah satunya Nenek Supinah yang harus menggunakan kursi roda. Nenek Supinah menjadi korban tabarakan pengendara motor ugal-ugalan saat menjajakan mainan yang ia jual di Lapangan Puputan Badung.
Irish Samantha, pengurus harian Komunitas Ketimbang Ngemis Bali mengatakan bahwa kedatangan sosok-sosok pejuang kehidupan di instansi-instansi seperti perbankan syariah bisa membuka mata hati setiap individu untuk lebih peka dan mau membantu orang-orang yang membutuhkan uluran tangan disekitar kita.
“Mudah-mudahan melalui kehadiran sosok-sosok pejuang kehidupan dikantor ini, bisa mengajak masyarakat untuk mau memberikan bantuan ke sosok-sosok pejuang kehidupan yang masih bekerja secara halal tanpa meminta-minta” katanya
Irish menambahkan, tanggung jawab membantu sosok-sosok pejuang kehidupan tidak hanya tanggung jawab pemetintah, namun seluruh masyarakat Indonesia tanpa pandang bulu.[]