SOLO (Panjimas.com) Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Tengah (Jateng) bersama Majelis Taklim Al Islah menggelar Sarasehan dan buka puasa bersama Laskar Islam Solo Raya, di Gedung Islamic Center, Pabelan, Kartosuro, Sukoharjo-Solo, Rabu (14/6/2017).
Sekitar 18 Ormas Islam menyambut undangan tersebut, demi melakukan langkah konkret pasca Aksi Bela Islam 411 dan 212. Ustadz Aris Munandar, Ketua DDII Jateng menjelaskan pentingnya menindak lanjuti ukhuwah umat Islam pasca Aksi Bela Islam 411 dan 212 yang telah berlalu di Jakarta.
“Pertemuan ini menjadi harapan paling tidak bisa kumpul meluangkan waktu. Kesimpulan kami, ada tiga momentum besar segera di followup bersama. Yakni seruan umat karena perpecahan didengungkan terus oleh musuh Islam,” kata Ustadz Aris.
Momentum selanjutnya, menurut Ustadz Aris bahwa Ulama kembali dipercaya umat sebagai pemimpin sebagai modal kebangkitan Islam. Lebih lanjut, kata dia, bergelora semangat jihad di tengah umat Islam perlu dilakukan tindakan nyata. DDII telah memulai dengan merebut pangsa pasar percetakan Al Quran yang lebih syar’i dan halal.
“Umat bergerak ketika Ulama dilecehkan ,Al Quran dilecehkan, Islam dilecehkan, ini modal kita,” imbuhnya.
Sementara itu, Ustadz Syuhada Bahri, mantan ketua DDII Pusat saat diundang acara tersebut menjelaskan bahwa umat Islam selalu dijadikan bahan kedholiman penguasa. Dari pasca Kemerdekaan hingga saat ini selalu yang dituduh berbuat kerusakan dan menjadi obyek sasaran adalah umat Islam.
“Kita menjalani berulang kali peristiwa harusnya menjadi pelajaran. Kita berkorban merebut kemerdekaan tapi tidak diisi kemerdekaan itu dengan baik.Sehingga umat Islam dituduh dengan nama-nama yang tidak baik. Orde baru kita diberi napas sebentar dan kemudian sampai kita kenal peristiwa Tanjung Priok,” tuturnya mengenang.
Ustadz Syuhada melanjutkan bahwa usai Aksi Bela Islam merupakan peluang besar menyatukan umat Islam. Rasa solid dan saling percaya harus dimanfaatkan dengan langkah nyata.
“Sampai kemudian pada peristiwa 411, 212. Pertanyaannya apakah soliditas kita masih bisa solid, marilah momentum kali ini jadikan isu yang kuat,” tuturnya.
Dari pertemuan buka puasa bersama tersebut, Ustadz Aris menyimpulkan bahwa untuk menindak lanjuti aksi nyata, DDII siap menggerakkan dengan pertemuan sebulan sekali saling bersilaturahmi. (SY)