BANDUNG (Panjimas.com) – Para orangtua anak penyandang epilepsi, terkadang merasa hanya dirinya sendiri yang berjuang melakukan pengobatan untuk sang buah hati. Sebab itu, guna menumbuhkan semangat saling menguatkan, Sinergi Pelayanan Masyarakat (SPM) Sinergi Foundation menggelar Silaturahim dan Pembentukan Komunitas Orang Tua Anak Penyandang Epilepsi.
“Dengan adanya komunitas, mereka bisa saling sharing informasi dan saling menguatkan. Sampai saat ini belum ada komunitas yang mewadahi orang tua penyandang epilepsi,” terang Koordinator SPM, Nenon Saribanon di Aula Gedung Wakaf Bandung, Kamis (08/06/2017).
“Kegiatan ini bertujuan mewadahi mereka (red_orang tua), agar tetap bersemangat dalam menjalani ujiannya, bahwa mereka tidak sendiri,”lanjutnya. Para orang tua yang tergabung dalam komunitas ini adalah dhuafa yang beberapa kali sempat mendapat bantuan dana dan obat-obatan dari Sinergi Foundation.
Ke depannya, imbuh Nenon, orang tua anak penyandang Epilepsi ini akan dikelompokkan berdasarkan daerah. Sekaligus penunjukkan ketua dari masing-masing kelompok Hal ini agar memudahkan SF untuk mengontrol jalannya komunitas.
Selain itu, kegiatan tahunan kedua kali ini diisi oleh Nasir Jatmika pakar Akupresur yang sangat mendalami perihal penyakit Epilepsi. Di acara silaturahim tersebut, peserta mendapatkan edukasi materi cum cerita tentang apa dan bagaimana menangani penyakit epilepsi. Ia juga memberikan tips memberikan terapi kesembuhan yang bisa dilakukan di rumah.
Dalam materinya, ia juga mengapresiasi inisiasi SPM-SF membentuk komunitas epilepsi tersebut. Dengan dibentuknya komunitas ini, Nasir berharap akan lebih banyak anak yang sembuh dan hidup normal seperti kebanyakan yang lain.
Sementara itu, salah seorang penerima manfaat, Ummu Adam bersyukur dengan adanya kegiatan ini.
“Anak saya sudah menderita epilepsi selama 12 tahun. Alhamdulillah, dengan bantuan Sinergi Foundation, beban saya membeli obat yang harganya melangit teringankan. Apalagi sekarang ada komunitas, saya bisa berbagi pengalaman dengan sesama orang tua penyandang epilepsi,” katanya. []