SOLO (Panjimas.com) -Memasuki puasa ke tujuh bulan Ramadhan 1438 Hijriah, Panjimas.com menuju ke Masjid Agung Solo, Pasar Kliwon, Solo, untuk mengetahui kondisi suasana jelang berbuka puasa bersama umat Islam Solo, Jumat (2/6/2017).
Sekitar pukul 16.30 WIB, beberapa jamaah mulai datang, meski ada juga yang sudah menunggu sejak asar jamaah asal luar kota. Petugas Masjid Agung terlihat dengan berseragam kaos biru yang sibuk menggelar tikar tampak senang dengan apa yang sedang dikerjakannya.
Sejurus kemudian, Ustadz Nur Khotib, bertindak sebagai penceramah mulai menyampaikan tausiahnya di depan ratusan jamaah Maajid Agung Solo. Kali ini dia menyampaikan tema pengertian Dzikir.
“Ada tiga dzikir itu, dzikir dengan hati, dzikir dengan lisan dan dzikir dengan anggota badan atau amal. Semuanya baik, dan yang paling baik jika ketiganya berkumpul. Ketika manusia dzikir kepada Allah maka akan menenangkan hati,” ujarnya.
Mendekati waktu berbuka, petugas membagikan air teh, kurma yang dikemas isi tiga butir dan snack (makanan ringan). Ada hal unik yang menjadi ciri khas Masjid Agung, yakni ketika waktu magrib, sirene dinyalakan sekitar 5 menit, disusul suara Beduk dan barulah Muadzin mengumandangkan adzan.
Usai sholat magrib jamaah keluar dari dua pintu utama Masjid Agung mendapatkan pembagian nasi dus untuk menyempurnakan makanan berbuka puasa. (SY)