SOLO (Panjimas.com)– Salama Organiser menggelar Pelatihan Mendesain Program Ramadhan Penuh Makna di Rumah, Sekolah, Masjid, di NdalemTjokrosukarnan, Pasar Kembang, Laweyan, Solo, Kamis (25/5/2017).
Ponidi, ketua Salama mengatakan bahwa kegiatan ini semata memberikan pencerahan baru bagi guru TPA/TPQ mendesain program Ramadhan.“Kita melihat potensi Ramadhan banyak anak kumpul tapi masih monoton kegiatannya. Kami ini berinisiatif untuk memberikan kesan bagi anak dan mendapat materi yang baik. Belum adanya kurikulum yang baku maka kita membuat pelatihan desain tersebut.
Kak Ari Wibowo, ketua umum Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia (PPMI) selaku pemateri mengajarkan cara melatih vokal, teknik pengkondisian kelas dan penyusunan kurikulum kegiatan Ramadhan. “Saya ajarkan cara olah vokal, ikuti saya, ole, ole, yuk dimulai. Karena kita nanti berhadapan anak-anak harus bisa beda nada,” ujarnya dihadapan puluhan peserta.
Kak Ari menjelaskan bahwa mulai awal Ramadhan selepas pelatihan tersebut harus bisa mendata santri TPA (Taman Pendidikan Al Quran) untuk memperbaiki program dan menargetkan hasil selepas Ramadhan. Menurutnya pemberian reward sangat dianjurkan untuk memberikan semangat santri TPA.
“Mulai hari ini didata anak-anak itu, siapa yang tahun kemarin puasa bedhuk. Siapa yang jilid pertama iqro’. Itu didata terusdibilangin akan dikasih hadiah setelah lepas Ramadhan. Kita kasih rewardnya, kita kumpulin dananya dari orang tua, kita buat proposalnya,” katanya.
Sementara itu, Dia mewakili Formasda(Forum Masjid Al Huda), Pondok, Baki, Sukoharjo, berharap kedatangannya mendapat ilmu belajar membuat program di bulan Ramadhan. Meski program yang berjalan sudah menyibukkan, dia tetap ingin merubah menjadi lebih baik.“Buka bersama juga, setiap pekan ada Ahad Ceria dimulai dari bada asar. Bersih-bersih masjid,” ucapnya. (SY)