BANDUNG (Panjimas.com) – Komunitas Yayasan Ibnu Hajar Asqilani Bandung (YIHA) bekerja sama dengan PT Asqilani Persada Pratama secara resmi membuka gerai perdana Umat Mart, Sabtu (20/05/17), di Jl. Raya Banjaran No. 428 Pameungpeuk, Kabupaten Bandung.
Acara yang diresmikan oleh Sekretaris Daerah ini dihadiri oleh aparatur pemerintahan, MUI Jawa Barat, ormas Islam, tokoh masyarakat, DKM se-Kecamatan Pameungpeuk, LSM se-Kabupaten Bandung, pemegang saham U-Mart, dan masyarakat umum.
Grand Opening ini merupakan golden momentum dalam mencapai kebangkitan ekonomi pribumi Indonesia yang diinisiasi masyarakat elit dan alit dari berbagai daerah di Indonesia yang diawali dengan pengenalan terhadap masyarakat luas. Kemudian, tumbuh kepercayaan dan ketertarikan mereka terhadap Umart dengan mengetahui kelebihan atau keunggulan dari produk dan layanan U-Mart.
Logo U-Mart yang merupakan tipografi huruf “U” sebagai simbol untuk melambangkan “Umat” dibentuk oleh empat pilar, yang melambangkan 4 sifat Rasulullah saw. yang wajib diteladani; shiddiq, amanah, fathanah, dan tabligh dengan mencampurkan warna jingga dan hitam; warna jingga melambangkan kebahagiaan dan kepercayaan, sementara warna hitam melambangkan kekuatan namun tetap elegan.
Selain itu, simbol “U” tersebut digambarkan sebagai sebuah pegas yang mana memiliki fungsi menyerap dan melepaskan energi. Bertolak dari fungsi pegas, diharapkan mini market milik umat ini menjadi media yang bisa menyerap kekuatan, kemudian menghasilkan kekuatan yang lebih besar lagi bagi umat.
Upaya tersebut dilalui dengan memperkenalkan dan memasarkan produk-produk U-Mart yang merupakan perwujudan dari keinginan masyarakat mengenai produk kebutuhan sehari-hari yang berharga murah dengan kualitas yang baik. Hal ini didukung dengan pengelolaan tim manajemen yang terdiri atas para ahli yang berpengalaman puluhan tahun di bidang usaha mini market.
Di samping itu, model Grand Opening U-Mart yang menghadirkan berbagai kalangan masyarakat bertujuan untuk menjawab kekhawatiran sebagian pihak bahwa gerakan Islam adalah anti kebinekaan, anti pancasila, dan anti kedamaian. Nyatanya, kekhawatiran itu tidak masuk akal.
Untuk itu, U-Mart mengundang beragam kalangan baik di ormas Islam, LSM, tokoh politik dan tokoh masyarakat agar hidup “sauyunan”. Untuk ormas Islam, rapatkan barisan dengan menutup celah upaya pecah belah. Untuk LSM, jaga persatuan dan kesatuan, jangan mau dibenturkan sesama anak bangsa.
Untuk aparat kepolisian dan TNI jangan mau diadu domba dengan umat Islam karena memiliki hubungan persaudaraan. Untuk aparat pemerintahan, perhatikan masyarakat kecil karena mereka sebenarnya mutiara terpendam yang jika diberdayakan akan menjadi energi dalam membangun negeri. []