Yogyakarta (Panjimas.com) – Belum lama ini (23-26 April 2017), Dompet Dhuafa Pendidikan menyelenggarakan acara Future Leader Camp (FLC) 2017, yang berlangsung di Yogyakarta, tepatnya di University Center Universitas Gadjah Mada (UC UGM), Masjid Gede Kauman, Rumah Dinas Bupati Sleman dan terakhir di Sungai Elo Magelang.
FLC merupakan kegiatan pertemuan ratusan aktivis mahasiswa penerima manfaat Bakti Nusa (Beasiswa Aktivis Nusantara) dari berbagai wilayah Indonesia untuk berdiskusi berbagai gagasan untuk kemajuan Indonesia.
Para aktivis berasal dari Universitas Sriwijaya, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Negeri Surabaya dan Universitas Tanjung Pura.
Rangkaian acara FLC disusun dengan konsep yang padat dengan berbagai materi yang disesuaikan dengan tema yang diangkat yakni ‘We Are Leader’. Rangkaian acara FLC dibuka dengan talkshow Islamic Leadership Training oleh Ust. Jazir ASP (Cedekiawan Muslim).
Acara dilanjutkan oleh Mursida Rambe (Founder BMT Beringharjo) yang membahas tentang pemberdayaan masyarakat, kemudian Arif Rahman Hakim (Rumah Keluarga Indonesia) menjelaskan tentang ketahanan keluarga. Rangkaian acara hari pertama ditutup dengan Gala dinner bersama di pendopo Kabupaten Sleman bersama Sri Purnomo (Bupati Sleman).
Acara selanjutnya merupakan Inspiring Leader’s Talk yang dilaksanakan di UC UGM. Beberapa narasumber yang hadir dalam acara ini diantaranya beberapa tokoh nasional mulai dari Iwel Sastra yang akan menjadi host, dr. Hasto Wardoyo, SP.OG, Bupati Kulon Progo, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc, Ph.D – Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UGM, Bambang Suherman, M.Si – Aktivis Kemanusiaan Dompet Dhuafa dan Prof. Purwo Santoso, guru besar FISIPOL UGM dan rektor UNU.
Materi yang disampaikan oleh para pembicara memiliki benang merah, yaitu mengenai kepemimpinan kontributif. Bertemunya tokoh-tokoh nasional dengan aktivis nusantara tujuanya adalah berbagi pengalaman dalam memimpin daerah. Agar para aktivis memahami bagaimana cara memimpin dalam berbagai situasi kondisi.
Setelah melaksanakan acara Inspiring Leader’s Talk, para aktivis melakukan aksi niti laku dan melakukan simulasi aksi dari UGM hingga titik 0 km Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat aktivis dalam menyuarakan pendapat untuk membela rakyat yang terdzalimi.
Pada malam hari, para aktivis melaksanakan i’tikaf di Masjid Gede Kauman dan melakukan khatam al-Qur’an. Selain i’tikaf dan khatam al-qur’an, para aktivis juga mendapatkan sharing session bersama para alumni Bakti Nusa yang telah berkarir di berbagai negara.
Rangkaian acara terakhir bertujuan utuk meningkatkan kekompakan dan rasa kesetiakawanan antar para aktivis. Ratusan aktivis mengikuti kegiatan rafting di sungai Elo Magelang yang memiliki aliran deras dan memiliki panjang 12 km. Para aktivis tak hanya dituntut cerdas secara pemikiran, namun juga perlu memiliki fisik yang kuat dan kerjasama tim yang baik. Acara dilanjutkan dengan penutupan dan para aktivis kembali ke daerah asal masing-masing. []