SURABAYA (Panjimas.com) – Pimpinan Wilayah Hidayatullah Jawa Timur, Muhammad Syuhud, menegaskan pentingnya perjalanan kaderisasi dalam berorganisasi.
“Tumbuh dan berkembangnya organisasi itu karena kaderisasi berjalan dengan baik,” katanya pada Musyawarah Wilayah VI Syabab Hidayatullah Jawa Timur di Pondok Pesantren Ar-Rohmah Tahfidz Malang, 13-15 April 2017.
Maka dari itu, jelas Alumni STAIL Surabaya ini, yang tua mengkader muda, sebaliknya yang muda mengkader yang tua.
Bidang garap yang didepan kita semua adalah bagaimana alumni-alumni sekolah hidayatullah jawa timur yang tercatat ribuan lebih mampu menambah barisan perjuangan.
“Mari syabab hidayatullah, carilah mereka, entah dikolong jembatan atau dimanapun,” terang Syuhud, demikian beliau akrab disapa dihadapan puluhan pengurus daerah syabab hidayatullah jatim .
Sementara itu, dalam Muswil VI Syabab Hidayatullah Jawa Timur terpilih pengurus baru untuk periode 2017-2019 yang dilantik langsung oleh Ketua Umum PP Syabab Hidayatullah Suhardi Sukitman, diantarannya; Ketua Syabab oleh Syahri Sauma, Sekretaris Achmad Fauzan, dan Bendahara Alim Puspianto.
Ketua Syabab Hidayatullah Jawa Timur, Syahri Sauma mengatakan di jawa timur ini memiliki banyak potensi luar biasa, ditambah lagi jawa timur dikenal pusatnya masjid, pondok pesantren, kampus-kampus serta masih banyak.
“Maka dari itu, dukungan pengurus daerah syabab jawa timur adalah kekuatan kita bersama untuk menyukseskan dan memaksimalkan,” harap Dosen Sekolah Tinggi Luqman Al-Hakim Surabaya ini.
“Inilah PR kita bersama sebagai kader Muda Hidayatullah,bagaimana mengkader pemuda-pemudi di Jawa Timur,” tegas Sauma, sapaan akrabnya.
Sauma menambahkan, ada dua hal yang harus diterapkan bersama di kepengurusan, yakni; Pertama; akselerasi, kemajuan, progresif dimana itu semua maju terus, bergerak dan tidak mundur serta nyata. Kedua; Akselerasi Ideologis, dimana suatu kumpulan gagasan, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis dengan arah dan tujuan yang hendak dicapai secara bersama.
Selanjutnya, H. Ali Imron, M.Ag, Pencetus AL IZZAH International Islamic Boarding School mengatakan dalam orasinya, terdapat tiga ciri pemuda sejati; pertama memiliki keberanian, visi besar, tanggung jawab untuk menyelesaikan persoalan umat, kedua memiliki etos kerja keras, banting tulang, penuh semangat, dan ketiga memiliki sportivitas, serta jujur.
Ali Imron menegaskan, tiga ciri tersebut itu lahir dari keyakinan kepada Allah. Dari keyakinan kuat itulah muncul energi yang tidak pernah habis untuk berbuat bagi umat.
“Kalau saya melihat pemuda tidur ba’da subuh, rasanya mau saya lempar mercon!,” pungkas Mantan Ketua Pendidikan Pusat Hidayatullah ini. [Andre Rahmat, Founder Taktik Community]