SOLO (Panjimas.com) – Sejak akhir tahun 2016, beberapa Negara Afrika diantaranya, Somalia, Kenya, Sudan Selatan dan Yaman terjadi kekeringan panjang. Akibatnya, jutaan orang mengalami krisis pangan dan kelaparan.
Tak hanya itu, wabah kolera mengakibatkan 110 orang meninggal dalam 48 jam. 550 ribu anak mengalami kekurangan gizi akut, sungai besar di Somalia pun kering yang berakibat ternak mati kelaparan. Untuk itu, Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU (Pos Keadilan Peduli Umat), mengajak elemen Mahasiswa menggalan dana sebanyak-banyaknya untuk membantu krisi di Afrika.
“Di Mogadishu, pengungsi melonjak selama 3 bulan terakhir ini, ditambah konflik bersenjata terus berlanjut. Proses penyebaran wabah ini sangat cepat, kekeringan, kekurangan pangan, dan gizi buruk telah terjadi diawal 2017,” kata Karina Nur Asih, Mitra PKPU Solo, Kamis (30/3/2017).
Karina menjelaskan kebutuhan yang mendadak di Afrika adalah air minum di pusat penampungan pengungsi dan desa terpencil. Makanan tambahan bayi dibawah 5 tahun dan pelayanan kesehatan, menurutnya tak kalah penting.
“Kami melakukan kunjungan luar negeri negara-negara tujuan, dan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Nairobi untuk bantuan di Kenya dan Somalia,” ujarnya.
Respon darurat PKPU akandilakukan dalam beberapa tahap diantaranya penyaluran bantuan paket makanan untun 2100 orang.melanjutkan bahwa sangat penting dengan adanya distribusi air minum hanya bisa dilakukan baru mentarget 50 ribu orang.
“Pembuatan sumur baru yang akan melayani masing-masing 50 keluarga akan kita lakukan. Semoga program ikhtiar ini dapat membantu krisis di Afrika,” tandasnya. [SY]