ISLAMABAD, (Panjimas.com) – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Nafees Zakaria mengatakan pada hari Kamis (30/03) bahwa Islamabad telah bergabung dengan Aliansi Militer yang dipimpin Arab Saudi, dikutip dari media Pakistan, seperti dilansir IINA.
Juru bicara Kemlu Pakistan itu juga menyatakan pihaknya tidak memiliki informasi tentang kontak antara pemerintah Saudi dengan mantan Panglima Militer Pakistan Jenderal Raheel Sharif, yang kabarnya telah ditunjuk Komandan Pasukan Aliansi Militer 34 Negara.
Sesuai informasi yang tersedia di situs resmi Kementerian Luar Negeri, Pemerintah Pakistan, Nafees Zakaria, menanggapi pertanyaan media yang diklarifikasi, “Tujuan dasar dari pasukan ini adalah kontra-terorisme. Kerangka acuan operasi kontra-terorisme harus dibuat,” pungkasnya.
Saat menjawab pertanyaan tambahan tentang apakah Pakistan telah resmi bergabung dengan aliansi ini, juru bicara Kemlu itu mengatakan,”Kami sudah menjadi bagian dari itu”.
Mantan Panglima Militer Pakistan, Ditunjuk Sebagai Komandan
Mantan Panglima Militer Pakistan, Jenderal Raheel Sharif kabarnya telah ditunjuk sebagai Komandan Aliansi Militer 34 Negara untuk memerangi terorisme di kantor pusatnya di ibukota Arab Saudi, Riyadh, demikian menurut pernyataan Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif saat dikonfirmasi hari Jumat (06/01) awal Januari lalu.
Dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi lokal Geo TV pada hari Jumat (06/01), Menhan Khawaja Asif mengatakan bahwa Jenderal Sharif yang telah pensiun pada bulan November tahun lalu sebagai Panglima Militer Pakistan, “beberapa hari lalu”, menjalankan tugas barunya, yang Ia katakan sejak awal di, Aliansi Militer Negara Islam pada Desember 2015.
“Apa yang bisa saya katakan tentang ini adalah bahwa Dia (Jenderal Sharif) telah diberikan tugas ini dengan persetujuan dan izin dari pemerintah (Pakistan) dan pihak militer”, kata Asif, dikutip dari AA.
“Dia (Kej Sharif) tidak dapat mengambil keputusan ini semata-mata sendiri. Ini perlu izin dari pemerintah dan tentara, yang telah mendapat, “ia melanjutkan dengan mengatakan.
Menteri Pertahanan Asif, bagaimanapun, tidak secara khusus menjelaskan apakah Jenderal Sharif telah ditunjuk sebagai Komandan atau Penasihat Militer Aliansi.
Aliansi 34 Negara yang dipimpin Arab Saudi itu mencakup negara-negara seperti Turki, Pakistan, Mesir, Malaysia, UEA, dan negara Teluk lainnya serta negara-negara Afrika.
Aliansi ini dibentuk untuk melindungi negara-negara Islam itu dari kejahatan semua kelompok dan organisasi teroris,” terutama Islamic State (IS).
Iran, bagaimanapun, merupakan rival kuat Arab Saudi, dan Teheran belum menjadi bagian dari aliansi militer ini sebagaimana perbedaan antara dua negara Sunni dan Syiah itu yang begitu mendalam pada konflik regional di Irak dan Suriah, serta Yaman.
Aliansi ini diharapkan dapat meningkatkan hukum dan ketertiban di negeri-negeri tersebut dengan meluncurkan operasi militer tanpa henti terhadap para gerilyawan di sabuk barat laut yang terisolasi.
Jenderal Sharif telah Menolak untuk Menerima Perpanjangan Masa Jabatannya
Baru-baru ini sebuah rekaman video menjadi viral di media sosial, yang menunjukkan Jenderal Sharif dikelilingi oleh para penjaga Saudi saat kunjungannya ke Masjid Nabawi di Madinah dengan banyaknya warga Pakistan meneriakkan slogan-slogan mendukung dirinya.
Menurut SPA, koalisi ini dibentuk dalam kerangka perjanjian anti-terorisme yang sebelumnya ditandatangani oleh Negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Bersama dengan Arab Saudi, dilaporkan koalisi militer ini termasuk Pakistan, Yordania, Uni Emirat Arab, Bahrain, Bangladesh, Turki, Tunisia, Djibouti, Sudan, Palestina, Qatar, Kuwait, Lebanon, Libya, Maladewa, Malaysia, Mesir, Maroko, Mauritania, dan Yaman, ditambah dengan 13 Negara-negara Afrika.
Anggota Aliansi lainnya termasuk Bahrain, Bangladesh, Benin, Chad, Komoro, Djibouti, Mesir, Gabon, Guinea, Pantai Gading, Yordania, Kuwait, Lebanon, Libya, Maladewa, Mali, Maroko, Mauritania, Niger, Nigeria, Pakistan, Palestina, Qatar, Arab Saudi, Senegal, Sierra Leone, Somalia, Sudan, Togos, Tunisia, Turki, Uni Emirat Arab dan Yaman. [IZ]