Dari Masjid, Fajar Kebangkitan Islam Indonesia
Oleh Dairy Sudarman*)
PANJIMAS.COM – Indonesia 90% dari 220 juta penduduknya mayoritas muslim, merepresentasikan sebagai penduduk negara beragama Islam terbesar di dunia. Tentu kita bangga, ternyata jumlah masjid juga yang terbesar di dunia, berjumlah 880.000 lebih tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah masjid yang sekian banyak di negeri kita selayaknyalah menginspirasi bahwa fajar kebangkitan Islam di Indonesia seharusnyalah dimulai dari masjid.
Betapa tidak! Masjid sebagaimana banyak ayat suci Alquran dan Hadits Nabi menjelaskan bahwa sebagai baithullah, secara fungsional tidak saja sebagai rumah pengejawantahan aspek ibadah transendental yang bersifat vertikal dari umatnya kepada Allah SWT. Melainkan juga, aspek ibadah pengamalan yang bersifat horizontal dari Allah SWT kepada umatnya untuk melaksanakan kewajiban demi kepentingan perikehidupan antar-sesama. Sehingga, sesungguhnya demikian besar peranan masjid untuk kepentingan umat.
Jika dalam konteks keindonesiaan kini masjid dijadikan sebagai rumah persatuan umat Islam di seluruh nusantara, betapa besar potensi umat Islam untuk memajukan eksistensinya di bidang apa pun. Terlebih, kini ditandai era digitalisasi hanya dalam sepersekian detik komunikasi antar persatuan masjid bisa terwujud. Oleh karena itu, adalah hal yang sangat substanstif dan mendesak diperlukan kepeloporan untuk menjadikan masjid sebagai rumah persatuan umat Islam di seluruh nusantara.
Sudah pasti egoisme primordial pada golongan dan aliran yang selama ini secara tradisi memunculkan khilafiah yang tak jarang telah mengakibatkan perpecahan umat Islam sendiri sudah seharusnyalah disingkirkan. Masjid sebagai rumah persatuan umat Islam diletakkan pada tataran untuk kepentingan umat Islam sendiri di dalam intra-nasional keindonesiaan secara utuh.Sehingga, ketika masjid sudah menjadi tempat umat Islam bersatu, adalah menjadi relasi kebersatuan juga dalam konteks mewujudkan kebersatuan umat dalam kebangsaan Indonesia.
Jika dari sini semua bisa terwujud, maka kemajuan Islam di Indonesia akan mudah semudah membuka kunci dari sebuah pintu gerbangnya. Termasuk, menjawab persoalan kenapa umat Islam di negeri ini sebagai mayoritas, namun tetap lemah secara ekonomi? Bayangkan, jika umat Islam sudah dipersatukan oleh masjid-masjid yang ada di seluruh Indonesia dan dari setiap masjid banyak umat bersadaqah terhimpun 10 juta setiap Jumatnya, maka dalam setahun dari masjid-masjid itu akan terakomodasi dana sebesar 500 trilyun. Sepertiga APBN terhimpun hanya dalam waktu setahun, tidak diperlukan waktu berpuluh-puluh tahun menghimpun dana untuk membangun Indonesia menjadi seperti sekarang ini.
Penulis terinspirasi menuliskan ini ketika betapa indahnya dari seluruh pelosok masjid Jakarta dan sebagian pelosok masjid dari banyak bagian pulau Indonesia banyak umatnya berangkat dan datang menghadiri Aksi Bela Islam 212. Di sana penulis melihat secercah cahaya harapan, seolah fajar kebangkitan Islam Indonesia sebagai awalan itu muncul. Allah Maha Besar, diperlukan karya-karya besar umat Islam yang lain, sehingga Islam Indonesia menjadi besar. Salah satunya melalui Enforcement of Mosque ini. Dan rasanya ini tiada tak mungkin terjadi jika Allah SWT menjadi dan umat Islam di Indonesia menjadikannya. Amin ya Rabb.
*) Dairy Sudarman, adalah Pemerhati Kemasyarakatan dan Islam
Sekarang sebagai wiraswasta, tinggal di Jl. Teratai II Perumahan Taman Modern RT 016 RW 016
Kelurahan Ujung Menteng Kecamatan Cakung Jakarta Timur
Hp. 081311240111 dan 087880009339
Alamat email : [email protected]