SURABAYA (Panjimas.com) – Peran Mubaligh tak lain adalah untuk terjun ke medan dakwah yang harus siap menerima pahitnya hidup dan jauh dari hiruk pikuk dunia ramai.
Selain itu, juga aktif melanglang buana dari satu majelis ke majelis taklim lainnya guna bertandang menemui umat yang akan dahaga dengan siraman rohani dan pengajaran Islam.
Tak semua seorang dai bertugas dakwah berkecukupan, telah diketahui banyak dai-dai muda maupun sepuh mensyiarkan islam ke pedalaman maupun perkotaan dengan segala keterbatasan, terutama masalah transportasi.
Prihatin bagi muslim yang mampu tak peduli mereka yang telah berjuang dijalan allah dengan segala keterbatasannya.
Untuk itu, pada Ahad (26/03/2017) terselenggara acara Seminar Beda Buku dan Penyerahan Motor Dai di Masjid Al Aqsa Madinah, Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya.
Manajer Program Dan Pendayagunaan Baitul Maal Hidayatullah Jawa Timur, Abdan Syakura menuturkan bahwasannya penyaluran motor ini diberikan kepada Dai Tangguh yang juga merupakan program yang didedikasikan untuk daerah-daerah pelosok, pedalaman, terpencil hinggal kepulauan terluar.
“Mereka adalah dai-dai tangguh yang dikirim menetap, melakukan pembinaan, membangun pendidikan, pemberdayaan dan syiar islam,” terang alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Pada kali ini, lanjut Abdan, sapaan akrabnya, menyalurkan 2 motor kepada dai tangguh dari Sumenep (Madura) dan Bojonegoro saat berbarengan pada acara Seminar Bedah Buku ditolong Allah.
Ditempat terpisah, Humas BMH Perwakilan Jawa Timur, Andre Hariyanto mengatakan dengan bersama para donatur yang telah mendonasikan sebagian rezekinya, Lembaga Zakat Nasional, Baitul Maal Hidayatullah mensuport ribuan dai untuk terus berkiprah di pedalaman dan melakukan aktifitas pemberdayaan.
“Mari kita dukung dai tangguh untuk sempurnakan akhlaq agar syiar islam kian kokoh hingga penjuru nusantara, salah satunya menfasilitasinya,” terang Alumnus Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak Balikpapan. */Rahmatullah