BOYOLALI (Panjimas.com) – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Boyolali menggelar Dialog Kebangsaan dan Konsolidasi Organisasi, Sabtu (18/03) lalu di Gedung Dakwah PCM Simo Kabupaten Boyolali.
Hadir dalam dialog tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua umum PDPM Boyolali Syarif Widodo,M.Pd.I, dan Slamet Arifin,M.Ag. mewakili PDM Boyolali.
“Kami seluruh anggota Pemuda Muhammadiyah Boyolali merasa bangga atas kedatangan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. Kami berharap dengan kehadiran Bang Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan pencerahan bagi kita semua,” kata Syarif Widodo.
Disampaikan Slamet Arifin, PDM Boyolali saat ini sedang dalam proses pendirian Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Boyolali dan Hotel Muhammadiyah Boyolali berbasis syariah.
Dalam sambutannya, Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan tiga pesan. Dua hal yang membuat Muhammadiyah eksis sampai saat ini adalah ruhul ikhlas dan ruhul jihad. Kemudian, modernisasi, berkemajuan dalam akhlak dan adab adalah visi Muhammadiyah. Bukan hanya alat dan teknologinya saja.
“Bangsa ini sedang kehilangan integritas, terutama akhlak yang baik. Banyak pemimpin bangsa yang kehilangan integritas, menyelesaikan segala masalah dengan KUHP alias Kasih Uang Habis Perkara),” tukas Dahnil.
Dahnil menghimbau kepada Seluruh PRPM, PCPM,PDPM,PWPM se-Indonesia untuk peduli kaum Dhuafa dengan mendirikan Warung Dhuafa setiap hari Jumat. “Sistem Warung Dhuafa itu gratis bagi yang merasa dhuafa. Sedangkan bagi yang mampu bayar se-ikhlasnya, penjaganya suka rela dan bergantian,” papar Dahnil.
Diskusi kebangsaan ini diikuti oleh lima ratusan lebih perwakilan ortom Daerah Boyolali ( Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiyatul Aisyiyah, IMM, IPM, HW, Tapak Suci), PCPM Se-Boyolali, dan PCM Simo. (Joko Triyanto)