RIAU (Panjimas.com) – Ny Murni dan Sabariyah meraih kayu masing-masing. Bukan, mereka bukan hendak baku pukul. Kedua warga Dusun 1 Desa Buluh Cina, Kec Siak Hulu, Kab Kampar, Riau, itu akan berlaga dayung sampan di genangan banjir.
Ya, air bah yang sudah sepekan menggenangi desa, dimanfaatkan oleh relawan LAZIS Dewan Dakwah sebagai ajang Festival Banjir. Selain lomba dayung sampan, di areal banjir depan Kantor Kepala Desa Buluh Cina juga digelar lomba lari estafet bola dan berbagai games.
Festival yang diselenggarakan Jumat (10/3) sore, itu mengebohkan anak-anak dan kaum ibu setempat. Sapta Rianti, relawan LAZIS Dewan Dakwah, berulangkali harus berteriak lewat pengeras suara untuk mengendalikan suasana.
Peserta lomba kaum ibu, ternyata sebagian adalah jawara-jawara lomba dayung yang sudah biasa mengikuti laga di Sungai Kampar. Ny Murni dan Sabariyah, contohnya. Pantas saja mereka tampak lincah mendayung sampan sendirian memutari areal banjir di lapangan taman kanak-kanak.
Sedang anak-anak, sebagian berlaga menggunakan dayung, sebagian lain cukup mengayuh dengan tangan. Heboh meledak saat sampan mereka saling beradu atau salah rute.
Selain lomba di air, anak-anak juga mengikuti games yang diasuh Sapta, relawan asal Pakanbaru yang juga aktivis Himpunan dan Ikatan Alumni IPB.
Para pemenang lomba mendapat hadiah berupa paket makanan dan produk rumah tangga seperti sabun cuci. Di luar itu, semua anak balita hingga kelas 6 SD Buluh Cina mendapat hadiah paket snack.
‘’Festival ini merupakan bagian dari aksi Tim Dewan Dakwah yang terdiri LAZIS Dewan Dakwah Pusat, LAZIS Ibnu Sina Riau, dan Dewan Dakwah Riau,’’ terang Agung dari LAZIS Dewan Dakwah.
Ia menambahkan, disamping Festival Banjir, Tim juga memberikan layanan medis dan bantuan paket secara door to door di Dusun Kanan Sungai Kampar. []