SOLO (Panjimas.com) – Banyaknya pemberitaan negatif dan tidak benar tentang Islam belakangan ini, menggugah KISR Al-Badr (Keluarga Islam Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret) untuk menggelar Pameran Seni bertemakan “Islamic Art And Civilization” di Galeri Seni, FSRD UNS.
Saat ditemui panjimas di sela-sela kegiatan pameran, Ketua Lembaga Dakwah Kisr Al-Badr, Bagus Firman Pradana mengungkapkan keprihatinan mendalamnya, ketika banyak umat Islam yang kurang bangga dengan Agamanya. “Tema pameran ini terinspirasi oleh adanya berita- berita yang gak benar tentang Islam belakangan,” pungkas Bagus, yang juga merupakan Mahasiswa Kriya Seni angkatan 2014 itu.
“Islam sering diberitakan buruk-buruk, negara Islam dijelek-jelekkan, maka Kami ingin menunjukkan bahwa peradaban Islam itu baik dan pernah berjaya”, tandasnya.
Selain ingin melawan balik berbagai informasi yang menyudutkan Islam acara KISR AL-Badr tersebut juga bertujuan untuk mengajak seluruh pihak agar mempelajari kejayaan peradaban Islam di masa lalu. “Kami ingin mengungkit kejayaan-kejayaan Islam, kehebatan para ilmuwan Muslim dan belajar bersama bagaimana kemenangan-kemenangan Islam diperoleh”, kata Bagus Firman Pradana.
Fakta- fakta sejarah kegemilangan Islam banyak yang tertutupi oleh penulisan rekayasa sejarah, atau perkembangan informasi yang banyak diplintir. Hal itu pula yang membuat kita akhirnya melupakan kejayaan Islam di masa lampau.
Melihat kejayaan Islam di masa lalu diharapkan mampu membangkitkan rasa bangga kita sebagai seorang muslim. Pesan kuat inilah yang tersirat dalam pameran karya seni yang diadakan oleh lembaga dakwah kampus Keluarga Islam Seni Rupa dan Desain (KISR) AL-BADR pada tanggal 24-25 Februari pekan lalu.
Bagus menegaskan bahwa umat Islam patut berbangga diri karena Islam merupakan pelopor perubahan peradaban manusia.
Ketua Umum Kisr Al-Badr ini memberikan contoh terkait perkembangan ilmu dibidang kedokteran, bidang matematika, bidang filsafat, bahkan kemajuan peradaban Islam telah melahirkan tokoh- tokoh ternama seperti Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, Al-Kindi, Ibnu Rusyd, dan Al- Farabi.
“Sebenarnya Islam dulu pernah berjaya dan ini yang kini banyak tidak diketahui orang,” tutur Bagus.
Bagus sangat berharap semua pihak bisa belajar, mengambil hikmah dari kisah hidup para ilmuwan- ilmuwan Muslim yang berperan dalam pembaharuan peradaban. Selain itu, Kisr Al-Badr berharap pameran karya seni ini dapat dijadikan sebagai media dakwah. “Dakwah pun sebenarnya bisa berawal dari ruang pameran”, imbuhnya.
Para pengunjung dibuat takjub dengan hasil-hasil karya yang terdiri dari poster, lukisan, foto, maket bangunan rumah dan gerabah. Beberapa pengunjung mengaku berharap bahwa acara pameran semacam ini selalu diadakan, bahkan digelar secara rutin, sehingga semakin banyak yang paham akan kejayaan Islam.
Pameran KISR AL- BADR ini juga dimeriahkan oleh berbagai kegiatan lain seperti workshop pembuatan poster dakwah dari MDC (Muslim Designer Comunity Solo), workshop Lettering dari Alib Isa, lomba poster tingkat nasional, pemutaran film “Al-Fatih 1453”, serta pameran 64 hasil karya seni dari peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.[IZ]