SUKOHARJO (Panjimas.com) – Banyaknya pemuda jaman sekarang yang terlena dengan gemerlap dunia, gaya hidup hura-hura, mencari sensasi semata dan terjebak dengan perilaku seks bebas. Hal ini mendorong Pemuda Masjid An Nur Madegondo, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, menggelar Kajian Akbar, bedah buku “Peran Pemuda Dalam Perjuangan” karangan Ustadz Burhan Shodiq, ahad (5/3/2017).
Penulis buku-buku best seller Remaja itu, menjelaskan bahwa ada 50 cara seorang pemuda untuk terlibat dalam perjuangan. Diantaranya menjadi seorang Pelopor dalam hal ibadah, menjadi awal seorang Pemuda terlibat dalam Perjuangan tegaknya Islam.
“Menjadi seorang Pelopor yaitu, yo kamu sing Adzan, yo kamu sing Iqomad, yo kamu sing Imam. Jangan sampai hanya kamu yang jadi makmumnya juga sendiri. Kalau tidak bisa jadi Pelopor, jadilah kamu penerus estafet perjuangan, sudah ada bapak-bapak yang memulai kita tinggal mengikuti,” kata Ustadz Burhan.
Ustadz Burhan mengatakan bahwa Pemuda Islam harus memikirkan menjadi seorang Pembaharu, minimal dalam ibadah. Memiliki ide cemerlang membuat gerakan-gerakan yang memikat umat Islam semangat dalam beribadah.
“Jadilah seorang pembaharu, pembaharu dalam aspek ibadah ya, sampai pada pembaharu pada aspek perjuangan. Kita lihat sekarang ini sudah mulai banyak Jumatan ada gerakan Nasi Kotak atau bungkus. Dan mulai sudah ada gerakan shubuh berjamaah,” ujarnya.
“Jadi ada gebrakan-gebrakan baru, membuat dauroh Nikah Massal, setelah itu dilanjutkan dengan Nikah Massal, wes. Nanti soal berikutnya melahirkan massal, seminggu berikutnya Aqiqoh massal. Duapuluh tahun lagi Mantu massal ya,” tambahnya.
Sementara itu, Ustadz Tengku Azhar, Ketua Anliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Soloraya menjadi pembicara kedua mengatakan bahwa menjadi aktifis Islam tidaklah mudah. Menurut dia, kebangkitan Pemuda Islam kedepan akan semakin banyak, ini diketahui oleh Yahudi.
“Menjadi seorang aktifis atau Mujahid itu tidaklah semudah yang kita bayangkan. Menurut Sidney Jones, agen CIA itu, bahwa orang yang dituduh teroris bapaknya adalah seorang petani, lalu bagaimana jika bapaknya saja seorang jihadis. Ini dikhawatirkan Sidney Jones, Indonesia akan muncul Pemuda Jihadis, maka ini harus dibendung, hingga memunculkan Undang-undang Anti Teroroisme, Densus 88 dan BNPT,” ucapnya.
Gerakan kebangkitan Pemuda Islam menjadi ancaman musuh-musuh Islam, kata Ustadz Tengku, hal ini menjadi ancaman bagi Yahudi. Maka cara yang ampuh saat ini menjauhkan Pemuda Islam dari Al Quran dan komunitas Pergerakan Islam.
“Buat Pemuda-pemuda Islam dan generasi mereka agar tidak mengetahui rencana besar Yahudi. Jadi hari ini disuguhkan berbagai macam cara-cara mereka agar kita tidak bisa memiliki kondisi kebangkitan Pemuda Islam,” imbuh Sekjen Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) itu. (SY)