SUKOHARJO (Panjimas.com)– Ustadz Muhammad Sudirman Marsudi, Ketua Dewan dakwah Islam Indonesia (DDII) Jawa Tengah tutup usia 80 tahun. Tepat pukul 10:55 pada Jumat tanggal 24 Februari 2017 di Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS), beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Perjuangan dakwah Ustadz Sudirman yang tak kenal lelah meski memasuki usia senja, mengantarkan masa akhir hayatnya. Karena kelelahan usai berdakwah hari sebelumnya, beliau terjatuh dan terduduk hingga kepala beliau terbentur.
Mengetahui kejadian tersebut, keluarga langsung membawa beliau ke RSIS, namun usaha tersebut tak membuahkan hasil.
Usai sholat Isya’ jenazah beliau langsung dimakamkan, di Pemakaman Umum Pabelan, Kartosuro. Kedatangan ratusan pentakziyah dari tokoh dan Ulama Soloraya memadati rumah Ustadz Sudirman Alm. yang bersebelahan dengan Gedung Islamic Center , Pabelan, Kartosuro, Sukoharjo.
Ustadz Aris Munandar Al Fattah, Wakil Ketua DDII Jateng dalam sambutan melepas jenazah Ustadz Sudirman Alm. mengaku kehilangan sosok orang tua yang bisa mengerti anak muda itu. Kepemimpinannya yang bisa menggerakkan anak muda di lingkungan DDII menjadi hal yang belum ada yang bisa menggantikan.
“Kita jelas merasa kehilangan, karena beliaunya ini adalah sosok yang mengerti anak muda. Jadi di Dewan Dakwah ini, yang dari kalangan tua ini tinggal dia saja, tapi dia bisa ngemong anak-anak muda yang saya pimpin. Jadi untuk hal yang seperti ini kami sangat kehilangan sekali,” kata orang nomor dua di DDII Jateng itu.
Selain itu, kepergian ustadz Sudirman Alm., menurut Ustadz Aris nampaknya sudah ada firasat. Hal itu, kata Ustadz Aris karena sebelum kepergian beliau, semua kuasa diserahkan pada dirinya.
“Sesungguhnya kayaknya sudah rencana Allah, seperti kemarin sudah memindah kuasakan langsung kepada saya, tanda tangan dan yang lain walaupun dia masih sehat. Contoh kerja sama BNI ini untuk wakaf antar lembaga, kan beliau yang berwenang. Dia sudah memberikan surat kuasa kepada saya,” pungkasnya. (SY)