KARANGANYAR (Panjimas.com) – Untuk merealisasikan semangat Bela Islam 212 yang sudah digulirkan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), Baitul Mal Ansharusy Syari’ah “SALIMAH” meresmikan Da’i Salimah.
Bersamaan dengan rapat koordinasi Ansharusy Syari’ah Jateng di Karangpandan, Karanganyar, Da’i Salimah diresmikan oleh Ustadz Suro Wijoyo, Ketua Anshorusy Syariah Jateng. Erwin, Ketua Da’i Salimah mengatakan bahwa dia dan teman-teman Da’i Salimah siap diterjunkan di wilayah Soloraya.
“Salah satu maksud dibentuknya Da’i Salimah, mengingat masyarakat masih membutuhkan pencerahan dakwah Islam. Da’i yang dibentuk Salimah akan disebarkan di wilayah Sukoharjo, karena kita berada di Sukoharjo. Namun tidak menutup kemungkinan kita akan bergerak juga ke luar kota,” katanya, sabtu (28/1/2017).
Selama 8 bulan Salimah menempa calon-calon Da’i tersebut dengan latihan berkhotbah dan uji coba dakwah di masyarakat setiap pekannya. Hasilnya, 25 orang siap diterjunkan ke masyarakat untuk berdakwah. Erwin menuturkan misi dibentuknya Da’i Salimah salah satunya untuk merintis tegaknya Syari’at Islam.
Erwin mengaku jika menjadi seorang Da’i tidak mudah, dibutuhkan jam terbang yang tinggi untuk fasih dalam menyampaikan ilmu Islam agar mudah diterima masyarakat. Kendala Da’i Salimah terletak pada Sumber Daya Manusianya sendiri, kata Erwin solusinya dengan rutin ikut kajian dan membaca buku dan kitab-kitab.
“Kendala kita memang pada SDMnya, namun kita solusikan untuk aktif dalam pengajian, membaca buku dan kitab. Alhamdulillah selama kita terjun di masyarakat, respon mereka sangat antusias sekali. Intinya kita terus diundang untuk mengisi kajian-kajian rutin di masyarakat,” pungkasnya. (SY)