WONOGIRI (Panjimas.com) – Giriwoyo adalah salah satu wilayah di Wonogiri yang sangat rentan dengan kristenisasi, hal ini diungkap oleh Ketua Pemuda Muhammadiyah Wonogiri, Heriwanto pada saat memberikan bantuan alat alat pendidikan ke desa jepurun beberapa hari yang lalu.
“Kami sangat prihatin giriwoyo ini adalah daerah yang menurut kami harus menjadi perhatian khusus,” kata Heriwanto, Kamis (26/1/2017).
Pemuda Muhamadiyah menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial salah satunya adalah membentuk Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA). Aktivitas ini dilakukan dengan sasaran memperkuat aqidah remaja muslim di Giriwoyo, tepatnya di daerah Jepurun.
“Kami pernah mewawancarai seorang ibu-ibu, bahwa dia pernah ditawari seseorang untuk melepas jilbab dengan dibayar 60 ribu rupiah. Kami prihatin, ini salah satu strategi merusak aqidah,” jelas Heriwanto.
Sementara itu, Ketua Pusat Studi Kristologi, Bilal Abdul Mufied menjelaskan, “Kristenisiasi adalah musuh utama kami, karena ini adalah misi pendangkalan aqidah umat Muslim. Kami akan hadang terus dengan berbagai kegiatan sosial keagamaan,” jelasnya.
Pemuda Muhammadiyah mengungkapkan Giriwoyo adalah salah satu basis Kristenisasi terbesar yang ada di Jawa Tengah.
Puluhan gereja dan lembaga pendidikan tumbuh subur di daerah tersebut. Bahkan lembaga-lembaga pendidikan tersebut sebagian besar justru diisi oleh umat muslim.
Putri salah satu warga Sirnoboyo, Giriwoyo mengungkapkan. “orang tua di kasih uang Rp 500 ribu agar anaknya disekolahkan ke lembaga tersebut. kami lihat anak- anak yang sekolah di sana justru makin jauh dari masjid,” Jelasnya.
Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Wonogiri sangat berharap kerja sama dan partisipasi lembaga-lembaga sosial keagamaan lainya untuk membantu program dakwah di sana.
Saat ini pemuda Muhammadiyah tengah membuat program pembuatan sarana air bersih untuk beberapa desa yang mengalami kesulitan air bersih. Hingga saat ini program belum terealisasi dengan baik karena keterbatasan pendanaan. [Heriwanto]