TRENGGALEK (Panjimas.com) – Wakil Bupati Trenggalek, Jawa Timur, H. Mochamad Nur Arifin mengucapkan terimakasih banyak kepada Pesantren Nurul Falah Surabaya & Yayasan Hidayatullah Trenggalek dalam program membumikan Tilawati di kabupatennya.
Program yang sejalan dengan pemerintah Trenggalek ini merupakan hal yang fantastis, dikarenakan dalam kalendar pendidikan pemerintah juga mengharuskan sekolah tingkat dasar (SD) ataupun Madrasah Itibaiyah (MI) untuk mengikuti tes kemampuan agama & baca qur’an untuk ke jenjang Tsanawiyah (MTS).
“Subnallah, mendengarkan putra-putri sekalian yang masih dini mampu membaca qur’an secara tartil dan indah, membuat malu diri saya sendiri,” ucapnya dalam membuka “Pengukuhan Pengurus Cabang Tilawati Trenggalek” di Gedung Bhawarasa Pemkab Trenggalek, (21/01/17).
Wakil Bupati tersebut mengungkapkan, bila bacaannya tak seindah mereka, mungkin waktu bacaan bismillah, tetapi bisa menjabat sebagai bupati, sedangkan anak-anak kita mahir dalam membaca dan menghafal al-qur’an, sepertinya spektakuler kedepannya untuk kabupaten Trenggalek.
“Jangan rugi bapak-ibu untuk menitipkan anaknya di Nurul Falah ataupun Hidayatullah, saya mensuport dalam metode tilawati ini, indah, merdu, terharu” jelasnya dihadapan ratusan undangan yang memadati gedung Pemkab Trenggalek.
Moch. Nur Arifin pun mendoakan agar peserta yang dilantik tersebut bisa mengembangkan amanah secara profesional dan juga bisa menciptakan generasi islam yang tidak hanya tartil tetapi menguasai al-qur’an dan menghafalnya. Diharapnya, warga Trenggalek kelak bisa melahirkan anak-anak yang cinta al-qur’an, cinta kedamaian, cinta toleransi dan islam damai, Imbuhnya.
Selain itu, kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Eksekutif Pesantren Nurul Falah juga sebagai Ketua Yayasan Tilawati, Jajaran Pemkab Trenggalek, Kapolres, Dandim, guru-guru Tilawati se-Trenggalek, simpatisan, Pengurus Pesantren Hidayatullah Trenggalek & Amil BMH Jawa Timur.
Dalam acara, Direktur Eksekutif Pesantren Nurul Falah, KH. Umar Jaeni menyematkan pin dan kalungan bunga kepada Kepala Cabang Tilawati Trenggalek, yakni Ustadz Said Mu’min (Dai Hidayatullah Trenggalek).
Terpilihnya putra asal Ngawi tersebut, Said, demikian dikenal masyarakat Trenggalek mengatakan, Tilawati merupakan sebuah etode belajar Al-Qur’an yang “Mudah, Cepat dan Menyenangkan” yang diajarkan dengan menggunakan lagu. Keberadaan Tilawati berpusat di Surabaya yang didesain penggunaanya mulai PAUD hingga orang tua.
“Terbukti, penyebaran metode tilawati ini tidak hanya di Indonesia, tetapi sudah menjerumus di Australia, Malasyia dan Singapura,” terang Kepala Sekolah Luqman Hakim Trenggalek.
Alumni Universitas Adi Buana Surabaya ini mengungkapkan untuk Indonesia, rata-rata setiap Kota/Kabupaten sudah menggunakan metode tilawati dibawah KPA (Koordinator Pengembangan Al-Qur’an) atau Cabang. Penggunaan metode tilawati ini tidak terkhususkan dalam berkembang di lembaga non formal, tapi memasuki lembaga formal pula, bahkan instansi-instansi pemeritah setempat.
“Di Trenggalek metode tilawati sudah hadir pada tahun 2007 hingga sekarang,” jelas lelaki kelahiran 15 Mei 1976 ini.
Said pun menyatakan bahwa persebaran metode tilawati tersebut berkempang pesat dan lurus, terbukti menjuarai setiap perlombaan, baik dalam perlombaan tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan se-Jawa – Bali.
Adapun rangkaian acara Pengukuhan Pengurus Cabang Trenggalek ini berjalan atas kerjasama BMH Jawa Timur, Gerai Trenggalek, Pesantren Nurul Falah dan PEMKAB Trenggalek. {Andre Rahmatullah, Anggota PENA Jawa Timur}