GAZIANTEP (Panjimas.com) – Menyampaikan amanah para donatur, pada 7-9 Januari lalu LAZIS Dewan Dakwah menjenguk pengungsi asal Suriah di Turki Selatan. Kunjungan ini dibantu oleh LSM Turki, Bonyan dan Hayrat Yardim.
Eksekutif Bonyan, Shekry Edris, yang menyambut kedatangan LAZIS Dewan Dakwah di Provinsi Gaziantep, menjelaskan, saat ini jumlah pengungsi Suriah di Gaziantep sekitar 300.000 orang. Mereka mulai berdatangan sejak gonjang-ganjing Suriah meletus pada 2011 dan berlanjut sampai sekarang.
Mayoritas pengungsi Suriah di Gaziantep berasal dari Provinsi Aleppo. Kedua provinsi beda negara ini memang berbatasan darat.
Sebagian pengungsi itu ditampung oleh dermawan di asrama khusus. ‘’Ada delapan asrama penampung pengungsi Suriah di sini,’’ ujar Shekry Edris. Misalnya Darus Istishfa’, rumah singgah bagi pengungsi Syria yang cedera atau cacat.
Sabtu (7/1) pagi waktu setempat, LAZIS Dewan Dakwah mengunjungi Darussalam. Asrama tiga lantai ini khusus untuk anak yatim dan yatim piatu. Jumlah mereka sekitar 60 anak. Ada yang masih bersama ibunya, ada yang sama sekali tanpa orangtua. Misalnya Maya (16), gadis Aleppo yang kini harus jadi ayah sekaligus ibu bagi keempat adiknya.
Melalui Bonyan, LSM yang didirikan di Suriah pada 2004 dan kini bermarkas di Gaziantep, LAZIS Dewan Dakwah membantu logistik untuk dapur asrama Darussalam. Meliputi beras, gandum, kacang-kacangan, sayuran, dan daging ayam.
Senin (9/1), LAZIS Dewan Dakwah bersilaturahim ke LSM Hayrat Yadim Provinsi Sanliurfa yang dipimpin Abdullah Toprak.
Abdullah menjelaskan, program Hayrat selain berupa charity untuk pengungsi Suriah, juga pendidikan.
Seperti dikutip Hurriyet Daily News, Kepala Bantuan Kemanusiaan Kantor Komisi Eropa di Turki, Jane Lewis, mengatakan, masih banyak anak Suriah di Turki yang perlu bersekolah. Lewis mencatat, lebih dari 420.000 anak Suriah dari total 832.000 sudah disekolahkan oleh pemerintah Turki.
‘’Kami menyelenggarakan home schooling untuk anak SD-SMA dengan materi ilmu umum, tsaqofah Islam, dan ketrampilan hidup. Hanya gaji guru relawan yang ditanggung pemerintah Turki,’’ papar Abdullah saat menemani LAZIS Dewan Dakwah mengunjungi Madrasah Suleimeniyah di Sanliurfa.
Donasi LAZIS Dewan Dakwah insya Allah turut membiayai proyek kemanusiaan yang bertujuan menghasilkan kader hafidz Qur’an yang memiliki ilmu dan ketrampilan hidup tersebut.
Selanjutnya, LAZIS Dewan Dakwah bersama Bonyan dan Hayrat juga menyambangi sebagian pengungsi Suriah di distrik Kusay dan Ilyasin. Kepada keluarga pengungsi asal Aleppo yang menempati bangunan mangkrak (baru 40% rampung) di Kusay, dibagikan paket bantuan terdiri mesin penghangat ruang (portable heater), biskuit, dan selimut. Hal ini mengingat Turki sedang musim dingin, dengan variasi suhu harian -3 hingga 7 derajat Celcius.
Bantuan juga diberikan secara door to door di kawasan Ilyasin. Di sini terdapat banyak keluarga yatim yang mengontrak rumah sempit. Tentu saja mereka gembira, mendapat rejeki tak disangka-sangka dari Indonesia.
‘’Jazzakumullah, tesekkur ederim,’’ Ny Hunain (42) asal Homms mengucap terima kasih dalam Bahasa Arab dan Turki. [AW/nurbowo]