NGANJUK (Panjimas.com) – Bertempat di Pondok Pesantren Hidayatullah Nganjuk, Jawa Timur telah berlangsung kegiatan “Pengajian Umum dan Santunan serta Pembagian Sembako”, Ahad, (15/01/2017).
Dalam acara ini dihadiri puluhan warga menengah ke bawah, baik janda, dhu’afa maupun santri bina’an. Adapun Ustadz Mahsun, selaku pembicara pada kajian umum menjelaskan, akan keharusan kita sadar pada hakekat di lahirnya di dunia ini, tak lain hanya untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala semata.
Tentunya, katanya, dengan kita menyadari hakekat atas di lahirkan akan ada sebuah konsekuensi yang harus dilakukan, salah satunya dengan melakukan peritah-Nya, yakni sholat lima waktu, dan itu sebuah keharusan bagi seorang muslim dalam hidupnya.
“Hidup ini sementara dan tidak ada yang tau kapan dan dimana kita akan mati,” terang Mahsun, sekretaris Masjid Al-abror, Nganjuk
Dan yang jelas, lanjut Mahsun, sebagai umat islam kita harus mengakui betul hal itu (sholat 5 waktu). Maka dari itu, pentingnya kita menikmati, dan mengerjakan sholat agar kita terbiasa dengan hal yang baik sehingga kita berharap di matikan pula dalam keadaan yang baik.
Kegiatan yang diadakan BMH Perwakilan Jawa Timur ini bekerjasama dengan Pondok Pesantren Hidayatullah Nganjuk. Selain itu, dalam acara ini diadakan pentas kajian dai Cilik, kajian umum, santunan kepada warga miskin dan santri bina’an pesantren tersebut.
Imam safi’i, S.Pd, Manajer BMH Jawa Timur, Gerai Nganjuk mengungkapkan, di selenggrakan acara ini agar bisa lebih menjalin silaturahmi yang lebih baik dengan masyarakat dan juga akan menyadari pentingnya belajar ilmu agama terutamannya.
“Semoga dengan acara ini, masyarakat bisa merasakan kehadiran adannya BMH Jawa Timur Gerai Nganjuk akan kepedulian berbagi dan program sosialnya,” ungkap alumni STKIP Nganjuk ini.
Ikrom, salah satu simpatisan merasa senang dengan acara BMH, karena dalam acara tersebut, masyarakat tidak hanya mendapatkan ilmu rohani akan tetapi juga mendapatkan bingkisan/sembako.
“Saya berharap agenda BMH seaperti ini dapat berjalan istiqomah, sehingga dapat membangun kepercayaan masyarakat yang lebih baik lagi,” ungkap Ikrom.
Senada dengal Ikrom, santri bina’an Pesantren Hidayatullah Nganjuk, Yusuf mengungkapkan, dengan adanya agenda ini dia merasa senang, karena selain diberi santunan, kita juga terbangun untuk lebih percya diri dalam mengikuti acara tersebut.
“Ternyata kami pun juga bisa berada di depan acara untuk tampil, yakni pentas dai Cilik,” jelas anak yang masih duduk di kelas 5 SD (Sekolah Dasar) tersebut.*/Andre Rahmat, Marketing Komunikasi BMH Perwakilan Jawa Timur.