BIMA (Panjimas.com) – Lembaga kemanusian Indonesian Humanitarian Relief (IHR) memberikan bantuan berupa buku dan alat tulis sekolah untuk para siswa yang menjadi korban banjir bandang di kota Bima pada 21 Desember lalu. Bantuan tersebut sebanyak 150 paket yang dibagi kepada 3 Sekolah yang disebut mengalami kerusakan terparah. Di antaranya, MI Nurul Ilmi, Kelurahan Dara, Pesantren Hidayatullah, Kampung Salama, dan Sekolah Dasar (SD) 16 Salama
Kepala sekolah MI Nurul Ilmi, Hj. Anwar menyatakan bahwa murid-muridnya belum mendapatkan bantuan berupa alat tulis dan buku tulis.
“Hanya ada bantuan dari istri wakil bupati, sepatu dan tas 20 pasang. Belum ada bantuan alat tulis, anak-anak nanya alat tulis kita belum ada,” ungkapnya kepada kami di masjid Ar-Rahman, Kelurahan Dara, Kecamatan Rasane Barat, Kota Bima, Rabu (11/01/17) siang.
Di lain pihak, Rauda, salah satu pengajar di SD 16 Salama menyatakan bahwa buku-buku dan beberapa fasilitas sekolah hancur tidak tersisa.
“Pagar hancur, buku-buku semua hancur, nggak ada semua yang tersisa. Buku-buku pelajaran dan buku pegangan guru,” kata Rauda di SD 16 Salama, Kamis (12/01/17) pagi.
Selama seminggu, kata Rauda, kegiatan belajar mengajar belum bisa dimulai karena kondisi kelas yang belum bisa untuk ditempati.
Sementara itu, relawan IHR, Ibrahim menyatakan perlu adanya bantuan berupa pendidikan untuk memberikan semangat kepada siswa-siswa yang menjadi korban banjir.
“Kita rasa perlu untuk menambah motivasi dan semangat mereka dalam menuntut ilmu setelah mengalami musibah yang cukup parah ini,” tutur Ibrahim di Salama, kota Bima, Kamis (12/01/17). [AW]