JAKARTA (Panjimas.com) – Wasekjen MUI, Amirsyah Tambunan berpesan kepada umat Islam agar tidak melakukan budaya-budaya yang menyimpang dari ajaran Islam.
Tahun baru Masehi menjadi momentum bagi umat Islam yang awam khususnya remaja untuk melakukan maksiat, hura-hura, melakukan perbuatan yang mubazir dengan mengikuti budaya yang tidak ada dasarnya dari agama Islam.
Dalam rangka menyikapi tahun baru Masehi secara cerdas dan bernilai, Wakil Ketua Majelis Wakaf PP Muhammadiyah, Amirsyah Tambunan mengajak umat Islam untuk bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas nikmat yang selama ini telah diberikan kepada kita.
“Janganlah membuat budaya-budaya yang menyimpang dari ajaran Islam, seperti hura-hura, mubazir. Lebih baik zikir, bersyukur, evaluasi diri,” katanya.
Fenomena yang tidak dapat dipungkiri, mewarnai datangnya tahun baru Masehi yang dipenuhi oleh terompet-terompet yang tidak hanya mentargetkan anak-anak, namun remaja Islam pun ikut meniupkan terompet. Hal ini, menurut Amirsyah, budaya meniup terompet bukanlah budaya yang Islami.
“Karena spirit 212 ini mau kita lanjutkan untuk bangkit dalam rangka menjalankan spirit ajaran Islam itu sendiri,” tuturnya.
Oleh karenanya, ia menghimbau agar umat Islam meninggalkan budaya-budaya maksiat, mubazir, meniup terompet, dan hura-hura.