TUBAN, (Panjimas.com) – Sungai Bengawan Solo meluap dan mengakibatkan banjir merendam ribuan pemukiman warga. Masyarakat hanya bisa memandang rumahnya terendam banjir dan berharap banjir segera surut.
Hujan deras yang merata di bagian hulu dan tengah sungai Bengawan Solo, Jawa Tengah dan Jawa Timur berdampak pada naiknya debit air hingga menyebabkan banjir. Sebanyak 6.979 rumah di Bojonegoro dan Tuban dikabarkan terendam banjir yang melanda sejak 29 November belum lama ini.
Diketahui, Bengawan Solo adalah sungai terpanjang di Pulau Jawa. Selain itu, Bengawan dalam bahasa Jawa berarti sungai yang besar. Sungai ini panjangnya sekitar 548,53 km.
Luapan Sungai Bengawan Solo juga telah menyebabkan banjir di wilayah kabupaten Tuban sejak 26 November lalu dan menyebabkan 3.569 rumah tergenang banjir, jalan tergenang sejauh 61.065 meter, dan lahan pertanian terendam seluas 2.111 hektar.
Turut berperan, BMH Jawa Timur turun di dalam lapangan guna meringankan beban para pengungsi dengan mengadakan bakti sosial korban banjir di wilayah yang menyinggahi Kabupaten Tuban.
“ Kegiatan ini diadakan dalam rangka menanggulangi kondisi terpuruk akibat banjir,” kata Andi, Manajer Gerai Tuban, BMH Jatim, Senin (05/12) kemaren.
“Selian itu kehadiran BMH untuk meringankan beban korban banjir,” tambah lelaki kelahiran Bojonegoro ini.
Baksos yang terselenggarakan di Dusun Sugihan, Ds. Sumberejo, kec. Rengel Kab. Tuban, dirasakan manfaatnya oleh masyarakat atas bantuan BMH Jawa Timur dalam aksi bela kepedulian, adapun acara ini disambut dengan bahagia oleh korban banjir.
“ Terima kasih kepada BMH Tuban yang sudah berkenan turut berkontribusi dalam membantu meringankan beban korban banjir,” ujar salah satu korban banjir di wilayah Tuban. [RN/Andre Rahmat]