SEMARANG, (Panjimas.com) – Ika Susilowati (13 ) gadis belia dari demak yang menderita sakit pada tulang ekor dan kaki, kini makin semangat dalam bersekolah.
Susi, sapaan akrabnya bahkan tak mau putus sekolah meski kesulitan berjalan sejak lahir. Namun kegigihannya membuat ia semakin rajin dan berprestasi.
Putri semata wayang pasangan Ahmad Soleh dan Suminah, warga Desa Waru Rt 01 Rw 06 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Jawa Tengah menderita tulang lemah sehingga kedua kaki Susi tak kuat untuk mengangkat tubuhnya sendiri.
Semangat Susi untuk menuntut ilmu patut kita jadikan suri teladan. Dengan diantar orangtuanya secara bergantian Susi berangkat sekolah dengan kursi rodanya sampai diruang kelas. Jadwal sekolah usai sampai dirumah Susi melanjutkan hobinya menulis puisi dan cerpen.
Tak hanya itu, gadis yang memiliki cita-cita jadi dokter ini selalu rajin beribadah dengan shalat tepat waktu dan belajar al-Qur’an.
“Saya diajari untuk berusaha tidak menunda shalat dan rajin ngaji, karena saya ingin jadi dokter yang bisa banyak berbuat untuk membantu orang lain”, ucapnya.
Kedua orangtuanya pun senantiasa memberikan support akibat keinginan kerasnya untuk belajar.
Perasaan malu pun ia kesampingkan demi harapan yang lebih baik.
Siswi kelas I MTs Al Anwar Ngemplak Mranggen ini masih yakin suatu saat bisa sembuh. Jarak dari rumah ke sekolah Susi pun tidak begitu jauh sekitar 1 kilometer hanya saja, gadis kecil ini harus jatuh bangun ketika berjalan.
Terkadang tanpa dibantu orangtuanya, Susi berjalan pelan untuk sampai ke ruang tamu dengan berpaku tangan pada dinding rumah.
Ahad, (13/11) BMH kembali bersilaturahmi ke rumahnya, pada kunjungan kedua ini BMH lebih pada pembinaan mental dan pendampingan belajar yang tak lain juga memberi spirit dan motivasi kepadanya.
Selain itu BMH juga memberikan paket alat sekolah berupa tas dan alat tulis serta beasisiswa senyum anak Indonesia (SAI).
Susi yang bercita-cita menjadi dokter ini berharap saat sembuh nanti, ia akan berlari kencang sampai ia lelah.
“Kak saya ingin sembuh dan pengen jadi dokter, kalau saya sembuh nanti saya ingin lari sekencang-kencangnya sampai capek, sembari tersenyum dan meneteskan air mata”, ucapnya kepada BMH.
Harapan gadis pemalu inilah yang acap kali membuat kedua orangtuanya tak kuasa menahan tangis.
“Saya sebagai orangtua seringkali tak kuasa membendung air mata, semangat dan cita-cita yang mulianya yang membuat kami semangat juga memberikan semangat juga”, ungkap Ahmad Soleh.
Selain itu Susi juga berjanji jika nanti jadi dokter ia akan banyak membantu banyak orang yang susah.
“Insya Allah, jika Allah jadikan saya dokter, saya ingin bantu orang sakit dari keluarga yang tidak mampu, dan membantu mereka yang diuji kesulitan hidup,” Imbuhnya.
Manager BMH Unit Perwakilan Kudus Nur Cholil mengaku takjub dengan semangat dan prestasi Ika. Menurutnya, Ika layak meraih mimpi tanpa harus dihambat kondisinya.
“Susi adalah anak yang luar biasa, Anak-anak seperti inilah yang nanti akan menjadi pemimpin dan penerus bangsa, karena semangat dan ketegarannya mengalahkan keterbatasan yang ia alami,” ucapnya.
Sahabat, Keterbatasan bukan sebuah alasan untuk menjadikan prestasi sulit dicapai. Semangat bekerja keras dengan diimbangi ikhtiar doa akan menjawab sebuah rangkaian cita-cita besar dan mulia. [RN/ikhwan]